Setelah 50 tahun keberadaan INSA, sebuah organisasi perkumpulan pelayaran Indonesia ini berdiri, eksistensinya semakin mencorong. Bagaimana tidak, sebagai mitra satu-satunya yang diakui pemerintah, INSA sangat memiliki andil besar dalam kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di sector angkutan laut dari waktu ke waktu.
Mulai kebijakan azas cabotage, kebijakan perpajakan (meski belum total), tol laut, dan lain-lain, pemerintah selalu menggandeng INSA dalam diskusi, merumuskan, dan masukannya. Walaupun terkadang kebijakan yang dikeluarkan masih ada yang mengecewakan usaha pelayaran tersebut.
Terlepas dari semua itu, INSA, sebagai organisasi besar di Indonesia tetap sangat dinanti, dibutuhkan kehadirannya oleh pemerintah maupun anggotanya.
Sejumlah ucapan selamat Ultah ke-50 Tahun INSA mengalir dari para mitranya melalui Ocean Week, misalnya sebagai berikut;
- Yukki N. Hanafi, Ketua Umum DPP ALFI
ALFI ucapkan selamat dan sukses untuk INSA. INSA adalah organisasi besar dan kedepan tentu tidaklah mudah dengan tantangan yang begitu besar menghadapi era persaingan bebas. Maju terus INSA sebagai kebanggan Indonesia.
- Azis, Ketua Umum Iperindo
Kami berharap INSA bisa lebih kompak diantara anggotanya. Karena dengan kkekompakan lebih bias mendorong terwujudnya pengembangan pelayaran yang kuat, termasuk dalam hal melakukan lobi-lobi ke pemerintah, agar membuat kebijakan yang mendukung berkembangnya industry pelayaran.
Kalau industry pelayaran berkembang, tentu saja industry galangan sebagai industry pendukung akan ikut berkembang. Harapan kami juga teman-teman INSA mulai mau memesan kapal barunya dari galangan dalam negeri.
- Prasetyadi, Direktur Operasi PT Pelindo II
Semoga INSA bertambah solid dan meningkatkan sinergitas dengan para stakeholders pada umumnya dan dengan pelabuhan/terminal operator (Pelindo khususnya) sehingga INSA lebih banyak berperan di kancah domestic maupun internasional. Selamat Ultah ke 50 INSA.
- Gunta Prabawa, Dirut PT Jakarta International Container Terminal (JICT)
Sebagai organisasi yang sudah matang, INSA sangat penting keberadaannya untuk kemajuan industry pelayaran tanah air. Semoga kedepan isa dapat terus memperkuat perannya dalam memajukan industry maritime tanah air. Apaagi Indonesia adalah Negara maritime yang besar dan sedang focus memajukan program kemaritiman.
INSA diharapkan dapat berperan aktif untuk mendukug terwujudnya Indonesia sebagai Negara maritime yang hebat.
- Imanudin, Dirut PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP)
Semoga dimasa mendatang semakin baik, lebih bermanfaat buat pelayaran nasional dan perekonomian Indonesia, dan dapat membawa anggotanya untuk bersaing dalam kancah pelayaran internasional.
- David Rahardian, Direktur PT Krakatau Bandar Samudera (KBS)
Selamat Ultah ke-50 tahun INSA, ujung tombak pengembangan usaha dunia maritime Indonesia, INSA adalah partner penting dalam usaha kepelabuhanan nasional, karena kapal dan pelabuhan adalah dua sisi mata uang yang saling mengisi.
- Muchsin, DPP APBMI
DPP APBMI mengucapkan selamat Milad kepada INSA yang dinakhodai Ibu Carmelita Hartoto. Semoga INSA dengan usianya ke 50 tahun semakin matang dan semakin dapat memenangkan dalam kejayaan bisnis pelayaran para pengusaha pelayaran Indonesia. Besar harapan kami dan bermohon pada Allah agar suksesnya INSA dan para anggotanya yang ada didalamnya akan memberikan kontribusi positif bagi kami APBMI dan para anggota. Kami ibarat ‘jari tengah dan jari telunjuk’ yang saling merapat dan saling mensupport. Sekali lagi selamat HUT INSA ke-50, bangga bersama APBMI mensukseskan Maritim Indonesia.
- Saud Gurning, Pengamat Kemaritiman ITS Surabaya
Sepengatuan saya, INSA dan banyak anggotanya sudah menjadi komponen penggerak penting industri maritim dan ekonomi maritim Indonesia. Keberadaannya telah menjadi motor bisnis maritim khususnya bagi pelabuhan, galangan kapal, pemilik barang serta berbagai operator logistik maritim lainnya. Hal ini terbukti dengan berbagai kemajuan baik nilai aset, pola manajemen serta jangkauan bisnis yang bisa kita lihat atas semua kelompok anggota INSA dalam dua periode dua dekade kebelakang. Dalam tahun-tahun mendatang saya kira yang perlu dilakukan INSA dan para anggotanya adalah bagaimana menjaga dan memperkuat soliditas anggota INSA menjadi sebuah kekuatan yang kolektif membangun tidak hanya dunia usaha pelayaran namun memperkuat entitas bisnis terkait pelayaran yang terkait seperti pelabuhan, galangan kapal, pemilik barang dan operator logistik. Seperti usaha-usaha terkait ini selain mempengaruhi kinerja pelayaran juga memberi nilai tambah kelompok usaha pelayaran di bawah bendera INSA. Diharapkan kelompok usaha dibawah INSA ini lebih dapat mempercepat transformasi organisasi usahanya menjadi entitas bisnis yang lebih modern, ter-listed di pasar modal guna memperkuat tidak hanya skala ekonomi tapi juga memperluas cakupan ekonomi, termasuk pangsa pasar luar negeri khususnya di Asia.
Momentum bangkitnya kekuatan maritim Asia secara global perlu juga dimanfaatkan oleh pelaku usaha pelayaran khususnya yang berafiliasi dengan INSA.
INSA dan para anggotanya perlu aktif dan partisipasitif dalam berbagai isu maritim di kawasan Asia Timur, semisal OBOR China. Koopetasi dengan dunia usaha pelayaran Asia Timur perlu diperkuat, sehingga nantinya pelaku usaha pelayaran nasional tidak hanya berkutat pada pasar dalam negeri yang kemudian menjadi penonton di pasar sendiri. Bahkan diharapkan INSA lewat anggotanya dapat eksis, semakin kuat dan berperan dipasar regional membela kepentingan kargo dan armada merah putih.
Hal ini mungkin dan secara realistis dapat dicapai sebab bila melihat armada dan kekuatan konsolidasi kargo pelaku pelayaran nasional, saya kira cukup kuat di Asia khususnya di Asia Tenggara. Jadi daya tawar entitas pelayaran Indonesia masih cukup kuat dan cukup dapat diperhitungkan oleh pelaku pelayaran tetangga. Apalagi kalau pelaku usaha pelayaran dibawah INSA semakin solid dan secara kolektif mau saling mendukung dan bekerjasama secara riil dalam pengambangan usahanya.
- Dawam Atmosudiro, Dirut PT Jasa Armada Indonesia (JAI)
Sebagai mitra INSA, kami ucapkan selamat dan sukses Ultah INSA ke-50 tahun. Semoga bertambah maju. Kami akan selalu bergandengan dengan pelayaran, karena tugas kami memang erat dengan keluar masuk kapal di pelabuhan sebagai pemandu dan penunda kapal.
- Bambang Sabekti, NPCT1
Sebagai mitra pemeritah turut berperan aktif dalam memajukan kemaritiman Indonesia, memberikan masukan-masukan ke pemerintah dalam meruuskan kebijakan pemerintah dibidang kemaritiman, membantu anggotanya meningkatkan daya saing ditingkat regional dan memberikan value added kepada para customer dan stake holder lainnya. Membantu memperkuat kedaulatan dibidang kemaritiman.
- Romzi, Ginsi Jawa Timur
Selamat Ultah 50 Tahun INSA, semoga kedepan semakin baik, lebih bermanfaat buat pelayaran nasional dan perekonomian Indonesia, serta dapat membawa anggotanya bersaing dalam kancah pelayaran internasional.
- Sunarto, Dirut PT Gurita Lintas Samudera, juga penasihat INSA
Dengan usia 50 tahun, INSA harus lebih dewasa dan bijaksana tetapi harus tegas menegakkan disiplin organisasi dan menjalankan visi misinya. Perjuangan kedepan lebih berat INSA harus mengutamakan kepentingan anggota dalam menghadapi aturan-aturan pemerintah yang seringkali tidak konsisten dan memberatkan pengusaha yang hebat sering membuat aturan baru dengan online tetapi malah membuat kebingungan semua. Semoga dengan kepemimpinan yang bijak dan kredible sekarang ini, INSA semakin diperhitungkan para stakeholders. Sukses dan tetap Jaya.
- Carmelita Hartoto, Ketua Umum DPP INSA
Kami hanya bisa membalas do’a untuk semua teman, sahabat di asosiasi lain maupun perusahaan yang telah mengucapkan selamat 50 tahun INSA dan supportnya. Semoga dukungan dan harapan dari semua pihak dapat kami wujudkan, begitu pula dengan semuanya, kami pun berdo’a semoga langkah bapk-ibu semua selalu diberi jalan oleh Allah Swt. Sekali lagi terimakasih.
- Budhi Halim, Sekjen INSA
Terimakasih atas ucapan selamat HUT INSA ke-50 tahun untuk semua sahabat tercinta. Terutama do’a dan dukungannya kepada INSA pimpinan Ibu Carmelita Hartoto.
Sejaran INSA
INSA sebagai wadah organisasi para pengusaha pelayaran didirikan pada 9 Agustus 1967 dan dikukuhkan melalui surat Keputusan Menteri Maritim No. DP.10/7/9 tanggal 6 September 1967 sebagai satu-satunya badan / organisasi perusahaan pelayaraan yang diakui oleh Pemerintah. Kemudian dikukuhkan dengan SK Menhub No. KP. 8/AL.308/Phb-89 tanggal 28 Oktober 1989.
Tumbuh dan berkembangnya INSA hingga dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keinginan mendasar para pengusaha pelayaran yang tercantum pada mukadimah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Organisasi ini berdiri dan tumbuh menjadi wadah pemersatu bagi para pelaku usaha di sektor pelayaran baik penumpang, barang, minyak dan gas hingga off shore (lepas pantai). Pada 1953, delapan perusahaan pelayaran niaga nasional swasta yakni PT. Perindo (Manado), PT. Pemal (Ambon), PT. P.P.S.S (Makasar), PT. Perpelin (Surabaya), PT. M.P.N (Jakarta), PT. Sang Saka (Jakarta), PT. Karimata (Pontianak), PT. Kalimantan (Banjarmasin) sepakat mendirikan organisasi yang disebut Unie Perusahaan Pelayaran Indonesia atau disingkat dengan U.P.P.I.
Pada tahun yang sama yakni 1953 didirikan pula Organisasi Persatuan Pelayaran Seluruh Indonesia yang disingkat dengan Perpepsi yang didirikan oleh enam perusahaan pelayaran nasional yakni PT. Pepana, PT. Bintang Maluku, PT. Indonesia Fortune Lloyd (IFL), PT. M.P.S, PT. Pedjaka dan PT. Nagah Berlian.
Pada tahun 1962, dibentuk Organisasi Perusahaan Sejenis Pelayaran Niaga atau O.P.S Pelayaran Niaga yang beranggotakan perusahaan-perusahaan pelayaran Indonesia yang merupakan penggabungan dari organisasi UPPI dan Perpepsi.
Pada tahun 1967, OPS Pelayaran Niaga ini menjadi Persatuan Pelayaran Nasional (Pelnas) yang beranggotakan perusahaan pelayaran swasta. Selanjutnya pada tahun yang sama, dibentuk Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) yang beranggotakan Pelnas dan perusahaan-perusahaan negara bersifat federatif. Capt. M.J.P Hajijari tercatat sebagai Ketua Umum INSA pertama dengan periode kepengurusan 1967-1970.
Kemudian pada 1970, atas petunjuk Pemerintah c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diadakan peleburan INSA dan PELNAS menjadi INSA yang bersifat Unitaris. Pada tahun yang sama, terjadi pergantian kepemimpinan INSA dari tangan Capt. M.J.P Hajijari ke H. Soedarpo Sastrosatomo. Pendiri dan pemilik PT Samudera Indonesia tersebut memimpin INSA selama dua periode yakni periode 1970—1972 dan terpilih kembali pada 1974, tetapi di tahun itu, dia mengundurkan diri dari Ketua Umum INSA sehingga tampuk kepemimpinan tertinggi di organisasi ini dilanjutkan oleh Capt. Harun Rasidi.
Sejak berdiri hingga saat ini, periode kepengurusan INSA berlangsung selama 22 kali. Hartoto Hadikusumo adalah Ketua Umum INSA. Pemilik sekaligus pendiri PT Andhika Line itu memimpin INSA selama empat periode berturut-turut hingga Allah memanggilnya di tahun 1994. Hartoto memimpin INSA pada periode 1987—1989, 1989—1991, 1991—1994 dan 29 November 1994—17 Desember 1994.
Sosok yang cukup lama memimpin INSA lainnya adalah H. Boedihardjo Sastrosatomo yang memimpin INSA selama tiga periode berturut-turut yakni periode 1978—1981, 1981—1984 dan 1984—1987. Kemudian muncul sosok Drs. Firdaus Wadji yang memimpin INSA tiga periode yakni Plt yang menggantikan H. Hartoto Hardikusumo pada periode 1994—1996, kemudian dilanjutkan dengan dua periode berturut-turut yakni 1996—1998 dan 1998—2002.
Tujuan INSA
- Turut aktif memperjuangkan terlaksananya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Mewujudkan sistem angkutan laut yang terpadu, (a), Mempersatukan dan mengembangkan potensi pelayaran niaga nasional untuk mencapai efisiensi yang semaksimal mungkin. (b), Mendorong dan memelihara penyediaan jasa-jasa terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Indonesia, baik dalam negeri maupun luar negeri. (c), Membantu memperbaiki posisi neraca pembayaran luar negeri Indonesia.3. Memelihara kesatuan ekonomi negara nusantara Indonesia guna mengurangi ketergantungan ekonomi pada luar negeri dalam perdagangan melalui lautPerkembangan keanggotaan
INSA memiliki 40 perwakilan Dewan Pengurus Cabang (DPC) di seluruh wilayah Indonesia. Anggota INSA terdiri dari seluruh perusahaan pelayaran dan perusahaan industri pelayaran yang memiliki izin operasi pelayaran yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan. Kantor DPC itu didirikan untuk mengkoordinasi anggota yang berdomisili di daerah maupun yang membuka kantor cabang.
Anggota INSA bergerak di berbagai sub sektor pelayaran seperti angkutan curah, angkutan cair, angkutan penumpang, angkutan container, angkutan kargo umum, angkutan ekspor, angkutan impor, angkutan minyak dan gas hingga offshore.
Dari waktu ke waktu, anggota INSA terus mengalami peningkatan. Pada 1989, keanggotaan INSA tercatat 306 perusahaan, tahun 1999 naik menjadi 747 perusahaan dan hingga September 2009 tercatat 1.064 perusahaan dan naik menjadi 1.200 perusahaan pada September 2010. Hingga awal Tahun 2017 anggota aktif INSA sebanyak 1. 490 perusahaan.
Sebagai wadah perusahaan pelayaran nasional, INSA juga tercatat sebagai anggota FASA (Federation ASEAN Shipowners Association), ASA (Asian Shipowners Association) dan IMO (International Maritime Organization). Kini, melalui perjuangan yang panjang sejak didirikan dan kerjasama yang solid sesama anggota kendati penuh dinamika, INSA telah dipercaya menjadi organisasi yang diharapkan dapat meningkatkan pelayaran nasional baik di Indonesia dan atau pada perdagangan antarnegara.
Organisasi ini juga berperan aktif mensukseskan program pemerintah asas cabotage (angkutan laut dalam negeri wajib menggunakan kapal berbendera Merah Putih dan diawaki awak berkebangsaan Indonesia) sesuai dengan UU No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
Pada periode kepengurusan INSA Carmelita Hartoto Cs, sudah banyak program yang diharmonisasikan dengan kebijakan pemerintah, misalnya Tol Laut dimana anggota INSA ikut andil dalam peran tersebut. Dengan operator pelabuhan/ Pelindo, INSA juga selalu harmonis dengan mereka. Bahwa setiap ada problem operasional yang muncul selalu dapat diselesaikan solusinya dengan baik.
Kepengurusan INSA Periode 2015-2019 saat ini dibawah kepemimpinan Carmelita Hartoto sebagai Ketua Umum yang ditetapkan dengan SK.No.016/KPTS-RUA-XVI/12-2015 tertanggal 12 Desember 2015 berdasarkan Rapat Umum Anggota INSA ke XVI-Lanjutan di Surabaya pada tanggal 10-11 Desember 2015. Sekretraiat INSA beralamat di Jalan Tanah Abang III No.10 Jakarta Pusat 10160 Telp. (021) 3447149, 3842307, fax. 3849522 Email : info@insa.or.id (ow/**)