Pengembangan dan pendalaman alur transportasi laut untuk kawasan bagian Timur Sumatera diharapkan bisa dimulai pada tahun 2017 nanti.
“Pembahasan untuk itu sedang dilakukan dengan Menhub (Budi Karya Sumadi-red). Kami harap bisa mulai tahun depan, sekarang kami finalisasi pembicaraannya,” kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kepada pers, di Jakarta.
Menurut Luhut, pembahasan awal mengenai pengembangan alur transportasi laut di timur Sumatera itu sebelumnya telah dilakukan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) /Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil pada awal Agustus lalu.
Pengembangan jalur transportasi laut di kawasan barat Indonesia itu menjadi bagian dari proyek tol laut yang tengah digenjot pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Luhut menegaskan, pengembangan kawasan tersebut meliput pendalaman alur laut hingga pengembangan kapasitas pelabuhan sekitar.
“Jadi sebagian laut ada yang perlu didalami di situ. Mungkin ada yang kedalamannya baru 12 meter padahal perlu sampai 18 meter atau 20 meter,” ujarnya.
Selama ini, ungkap Luhut, biaya logistik untuk komoditas dan barang dari kawasan timur Sumatera seperti Riau cukup tinggi. Sebab, komoditas harus dibawa ke Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat, sehingga ongkosnya menjadi lebih mahal. (ant/***)