Kemenhub sedang gencar menambah rute kapal ke berbagai wilayah di Indonesia melalui proyek Tol Laut, dari Indonesia Barat sampai Indonesia Timur. Harapannya dengan masuknya kapal-kapal angkutan laut tersebut, cost logistic nasional menjadi murah sehingga disparitas harga barang di pulau Jawa dengan wilayah lain tak beda jauh.
Sayang, keinginan itu belum memperoleh apresiasi positif di kalangan pebisnis logistic, karena mereka beranggapan bahwa filosofinya adalah ship follow the trade, bukan sebaliknya trade follow the ship.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengakui bahwa selama ini jika ada perdagangan, kapal-kapal akan datang dan mengikuti. Karena itu yang sangat diperlukan adalah membangun industry di wilayah-wilayah di luar pulau Jawa.
Hal itu juga dibenarkan Moh. Coya, Koordinator ALFI Papua dan NTT. “Kapal itu akan datang kalau di suatu wilayah ada barang, bukan kapal dulu masuk baru barangnya,” ujarnya.
Yukki menyadari kalau hal itu tidak mudah, namun pemerintah mesti menuju ke arah sana, sembari menyiapkan infrastrukturnya. Baik itu pelabuhan, akses jalan dan lainnya. (ow)