Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap, Wigyo mengatakan, rencananya peluncuran perdana kapal tol laut ini akan dilakukan pada akhir bulan April ini, bersamaan dengan groundbreaking bandara di Purbalingga.
“Saat ini kapalnya masih dalam perjalanan dari Surabaya menuju ke Cilacap,” katanya.
Dia mengatakan, kapal berukuran 3300 GT itu akan menghubungkan antar kabupaten di selatan Jawa, mulai dari Cilacap ke Kulonprogo, Pacitan, Trenggalek, Banyuwangi menuju Pelabuhan Celukan Bawang, Bali.
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dijadikan sebagai homebase atau pelabuhan pangkal pelayaran perintis di Jawa Bagian Selatan.
Kapal tol laut itu, ujarnya, akan melayari Cilacap-Banyuwangi-Celukan Bawang Bali (PP) ditempuh dalam waktu 14 hari.
Untuk muatan, diharapkan merupakan produk-produk lokal. “Saya berharap ada produk lokal berbasis kerakyatan yang dibawa, sehingga mendorong perkembangan ekonomi masyarakat,” ungkap Wigyo.
Menurut Wigyo, pelayaran perintis ini berasal dari keinginan 11 kabupaten yang ada di wilayah pesisir Laut Selatan, mulai Sukabumi Jawa Barat, Cilacap Jawa Tengah, dan Pacitan Jawa Timur yang ingin mengejar ketertinggalan pertumbuhan ekonomi.
Tol laut ini mendukung Cilacap yang dijadikan sebagai pusat kegiatan nasional. Dengan adanya tol laut dibagian selatan Jawa ini juga diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas darat yang ada di Pulau Jawa ini.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo menyatakan, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menginginkan agar program tol laut itu di-launching oleh Presiden Joko Widodo. “Harapan bupati yang meresmikan pada peluncuran ini Pak presiden, karena berbarengan dengan rencana presiden melakukan groundbreaking bandara di Purbalingga. Harapannya sebelum beliau dari Purbalingga atau sesudah langsung ke Cilacap. Harapannya seperti itu manakala bisa, kalau tidak bisa ya diserahkan kepada pak menteri (Menhub Budi Karya Sumadi),” kata Tulus.
Masuk Belu
Di tempat lain, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Ir. Dani Suhadi mengungkapkan, program tol laut kapal angkut ternak baru yang akan masuk di NTT bulan Mei atau Juni mendatang diharapkan bisa masuk ke Belu dan Wini.
“Kalau kapal ternak ini bisa mengurangi pengangkutan sapi dari kapal kargo. Kami harapkan kapal ternak masuk di Belu dan Wini. Tapi otoritas kapal ini ada di Kemenhub dan kami hanya pengguna untuk muat ternak saja,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Beberapa waktu lalu dari Kementerian Perhubungan dalam pertemuan di Kupang mengatakan, akan ada tambahan kapal ternak untuk NTT yang akan dikelola Pelni dan ASDP dan rencananya mulai beroperasi pada bulan April 2018. (sp/**)