Dua belas anak buah kapal (ABK) Kapal Putra Sumber Mas yang tenggelam di Perairan Sumenep, akhirnya berhasil dievakuasi ke Surabaya dari perairan utara pulau Bali.
Evakuasi sedianya dilakukan kemarin, namun gagal karena dihadang cuaca buruk.
12 ABK tersebut dievakuasi dari tug boat (TB) Kharisma Bahari ke KN SAR 249 Permadi.
“Alhamdulillah, proses evakuasi 12 ABK kapal Putra Sumber Mas berjalan dengan lancar. Butuh waktu sekitar dua jam untuk tim Basarnas Surabaya memindahkan 12 ABK itu secara bertahap,” kata Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, Mahmud Efendi, kepada wartawan, Jumat (26/01).
Menurut Mahmud Efendi, proses pemindahan para ABK tersebut dilakukan dengan menggunakan satu kapal sekoci. “Setelah semua berhasil dipindahkan, tim medis Basarnas melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 12 ABK kapal Putra Sumber Mas,” ungkapnya.
Setelah itu, KN SAR 249 Permadi melanjutkan pelayaran menuju ke Surabaya guna mengantarkan 12 orang ABK kapal Putra Sumber Mas. “Nantinya para ABK itu akan dievakuasi ke darat melalui Dermaga Navigasi – Pelabuhan Tanjung Perak,” jelasnya.
Kapal Putra Sumber Mas dengan 15 ABK berangkat dari Pelabuhan Brondong, Kabupaten Lamongan untuk mencari ikan di Perairan Sumenep. Setelah melaut selama 14 hari, kapal berniat kembali ke Lamongan.
Di tengah perjalanan, kapal mengalami mati mesin karena kemasukan air laut. Peristiwa matinya mesin kapal itu sempat dilaporkan ABK ke petugas Syahbandar. Namun setelah itu hilang kontak.
Tim SAR pun melakukan pencarian atas hilangnya Kapal Putra Sumber Mas. Kapal diperkirakan hilang kontak di sekitar Perairan Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep. Saat hari kelima pencarian, Basarnas Kansar Surabaya mendapatkan informasi dari nakhoda tug boat Kharisma Bahari 168, di perairan Selat Bali, utara Pulau Lombok melihat ABK Kapal Putra Sumber Mas terapung menggunakan rakit.
Jumlah ABK yang ditemukan dalam keadaan selamat sebanyak 12 orang. Sedangkan 3 orang lainnya masih dalam pencarian.
Tiga ABK Kapal Putra Sumber Mas yang belum ditemukan hingga saat ini masing-masing bernama Zainal Abidin dan Agus Budi Santoso, keduanya warga Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan, kemudian Slamet, warga Desa Brondong, Kecamatan Brondong, Lamongan. (**/bj)