PT Pelindo II Panjang mentargetkan dapat menangani bongkar muat barang kurang lebih 9,7 juta ton atau meningkat 15% dari target 1 tahun 2018 yang hanya 8.5 jt ton.
Hal itu diungkapkan Drajat Sulistyo, GM Pelindo II Panjang kepada Ocean Week, Kamis (6/9) pagi melalui sambungan telepon. “Kami optimis capaian target tersebut bisa,” ujarnya.
Pelindo II Panjang yang pada Selasa (4/9) lalu melaunching TPS Online oleh Menko Maritim Luhut Panjaitan, terus berupaya memberikan layanan terbaiknya kepada para pengguna jasanya.
Untuk memenuhi service terbaiknya kepada pelanggan kedepan, perseroan telah merencanakan tiga (3) hal, yakni pertama Transformasi operasi yang meliputi pembenahaan pola operasi agar tercapai target bongkar muat sesuai yang distandarkan, serta waktu tunggu tidak lama dan pembenahaan infrastruktur dan suprastruktur. “Dan semua itu untuk menyongsong digital port 2020 IPC Panjang,” kata Drajat.
Lanhkah kedua, menurut mantan GM Pelindo Bengkulu ini, dengan Optimalisasi aset. Optimalisasi aset adalah untuk mengoptimalkan aset yang ada dipelabuhan Panjang baik yang sudah dikerja-samakan agar lebih produktif, maupun yang belum dikerjasamakan serta yang sudah dikerjasamakan tapi belum optimal. “Semua itu untuk memback up kegiatan operasional agar tidak terjadi kongesti di pelabuhan akibat keterbatasan lahan ketika terjadi kenaikan produksi operasional,” jelasnya.

Yang ketiga, kata Drajat adalah Branding. “Kami fokus untuk pengenalan pelabuhan Panjang ke pihak luar baik internal provinsi maupun ke pihak stakeholder di seluruh Indonesia bahwa Pelabuhan Panjang merupakan pelabuhan international sebagai buffer Tanjung Priok. Saat ini kami fokus peningkatan ekspor komoditi yang ada di wilayah Lampung,” ungkapnya lagi.
Langkah yang dilakukan oleh pengelola pelabuhan Panjang tersebut mendapat apresiasi positif dari pengguna jasa di pelabuhan Lampung ini. Misalnya, dari pelayaran Tresnamuda Sejati. “Sekarang ini pengelola pelabuhan (Pelindo Panjang) sedang melakukan penataan fasilitas, maupun sistem operasional. Bagi pengguna jasa yang penting service di pelabuhan bisa mudah, murah dan transparan,” ungkap Sunarno, Manager Tresnamuda Sejati, di Jakarta, kemarin.
Cuma, begitu kata Yusirwan (Ketua DPC INSA Lampung), Pelindo Panjang mesti bisa mengatur khususnya dermaga yang digunakan oleh kapal RoRo milik pelayaran Atosim, karena dinilai Yusirwan, banyak merugikan pelayaran lainnya karena tidak bisa menggunakan dermaga tersebut. “Bisa dibilang Atosim monopoli dermaga. Padahal pelayaran yang lain juga mengantre,” ujarnya.
Seperti diketahui bahwa sejarah mencatat pada abad ke-17, Pemerintah Hindia Belanda membangun Pelabuhan Panjang dengan dermaga sepanjang 200 meter, menggunakan konstruksi Caisson dengan kedalaman -7 m LWS beserta satu unit gudang seluas 1.000 m2.
Pelabuhan Panjang kemudian berkembang menjadi pelabuhan besar di Pulau Sumatera dan berperan sebagai urat nadi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung hingga saat ini.
Berada pada titik persilangan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, Pelabuhan Panjang merupakan pelabuhan yang sangat prospektif dimasa mendatang. Luas areal lahan pelabuhan masih dapat dikembangkan untuk kerjasama pembangunan berbagai terminal guna melayani kebutuhan pengguna jasa kepelabuhanan. Disamping itu lahan pertanian dan perkebunan yang membentang di provinsi Lampung sangat subur untuk kegiatan agrobisnis.
Tersedianya jalan akses yang menghubungkan lokasi pelabuhan dengan hinterlandnya memudahkan transportasi dan distribusi berbagai komoditi hasil pertambangan dan agrobisnis baik untuk keperluan ekspor, impor maupun domestik.
Saat ini lingkup hinterland tersebut masih menunggu para investor untuk dapat mengembangkannya secara optimal. Pelabuhan Panjang melayani kapal dengan berbagai jenis barang, seperti barang umum, barang dalam kantung, curah cair, curah kering dan petikemas. Arus petikemas terus tumbuh setiap tahunnya seiring pertumbuhan kegiatan industri, pertambangan, dan perkebunan di wilayah itu. Dengan tersedianya terminal petikemas yang dilengkapi dengan 3 container crane, 5 transtainer, dan top loader serta didukung terminal khusus curah yang ada saat ini, Pelabuhan Panjang siap memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa. (ow/***)