Meski usaha pelayaran dinilai banyak kalangan masih lesu, namun sejumlah perusahaan shipping line tanah air justru berencana membeli dan menambah armada kapal di tahun 2018 ini.
Sebut saja, PT Samudera Indonesia (SI), PT Humpuss Intermoda Transportasi (HIT), dan BUMN Djakarta Lloyd (DL). Konon, SI mengalokasikan capital expenditure (Capex) sebesar US$ 190 juta yang antara lain untuk belanja pembelian 15 unit kapal.
Sementara itu, perusahaan plat merah DL, merencanakan untuk membeli dua kapal dengan menganggarkan dana sebanyak Rp 300 miliar.
Begitu pula dengan perusahaan milik Tommy Soeharto, HIT. Perusahaan yang juga sudah lama melantai di bursa saham ini, berencana membeli 4 kapal untuk menambah kekuatan bisnisnya.
Samudera Indonesia, memastikan dan menjadwalkan bahwa pembelian dua kapal yang antara lain dipesan dari China dari rencana membeli 15 kapal tersebut diharapkan datang pada kuartal I tahun 2018.
Namun, SI sebenarnya belum menetapkan kepastian jumlah kapal yang akan dibeli, karena pembelian kapal itu diselaraskan dengan tender proyek yang diikutinya.
Informasi yang berhasil dihimpun, bahwa SI pun ikut tender dalam program Tol Laut untuk rencana trayek baru yang akan digulirkan pemerintah (Kemenhub) di tahun 2018 ini.
Sementara itu Direktur Utama DL, Suyoto mengatakan penambahan kapal oleh DL karena kontrak angkutan batu bara melonjak pada tahun ini dibandingkan dengan 2017. “Kontrak angkutan batu bara dari PT PLN tahun ini mencapai 3,7 juta ton atau tiga kali lipat dibandingkan kontrak pada 2017,” ujarnya.
Selain rencana membeli dua kapal, Suyoto juga menyatakan, perseroan akan menyewa dua kapal sehingga kapal yang dioperasikannya ada enam unit kapal. Tahun lalu, ungkapnya, DL mengoperasikan MV Aurora Christine dan MV Lumoso Karunia untuk angkutan batubara.
Sedangkan Direktur Utama HIT, Theo Lekatompessy mengungkapkan rencananya empat kapal yang akan dibeli perseroan di tahun 2018 ini 3 (tiga) diantaranya kapal untuk pengangkut minyak, kapal pengangkut LPG dan kapal keruk atau dredger.
“Satu kapal lagi adalah kapal Floating Storage and Regasification Unit (FSRU). Total investasi pembelian 4 kapal itu mencapai Rp 1,1 triliun,” kata Theo. (dt/bi/ktn/**)