Sebanyak 6 (enam) kapal masuk dan melakukan kegiatan bongkar muatan di pelabuhan Ciwandan, Banten pada awal Januari 2018 ini. Kapal-kapal itu antara lain, Kapal MV. Caroline Victory muat gandum sebanyak 31.294 MT, kapal Samudera Bahana membawa kontainer, dan kapal bermuatan semen, batubara, dan pasir.
“Kapal Caroline Victory yang sandar pada 1 Januari lalu, jam 14.05 Wib, sekarang masih menyelesaikan bongkar gandum muatannya. Karena target kami sehari bisa bongkar sebanyak 12 ribu ton, sehingga dalam waktu tiga hari sudah selesai, dan ini (bongkar gandum) sebentar lagi selesai,” kata GM Pelindo Cabang Banten Armen Amir kepada Ocean Week, disela santunan puluhan anak yatim piatu pada acara Syukuran atas pencapaian laba perusahaan sebesar Rp 125,154 miliar tahun 2017, Rabu (3/1) di Masjid Al-Amin Pelabuhan Banten yang dikenal dengan icon Banten ‘Hebat’.
Namun, ujar Armen, untuk dapat melayani bongkar sebesar 12 ribu ton per hari, pihaknya menggunakan dua gantry luffing crane, satu unit wheel loader, dengan menyiapkan 70 truk. “Untuk mendukung target produktivitas bongkar, kami juga berkoordinasi dan minta gudang penerima membuka 24 jam di Golden Grain Mill di kawasan krakatau industrial estate Cilegon, dan di Nutrindo Bogarasa (Mayora Grup) di Cigading,” ucap Armen bersemangat.
Pada kesempatan tersebut, GM Pelindo Cabang Banten, menyatakan penghargaan dan rasa hormatnya kepada semua pekerja Banten Hebat yang sudah melakukan kerja keras, kerja hebat dan kerja luar biasa untuk mencapai itu.
“Saya bersyukur, semoga apa yang sudah kita capai ini diridhoi dan diberkahi oleh Allah Swt. Mudah-mudahan di tahun 2018 ini, apa yang telah diraih di tahun lalu bisa lebih ditingkatkan,” ungkapnya.
Menurut Armen, pencapaian laba sebesar Rp 125,154 miliar tersebut melampaui target yang ditetapkan pada RKAP 2017 sebesar Rp 119,251 miliar, serta lebih tinggi dari realisasi tahun 2016 yang tercatat Rp 111,835 miliar. “Ini merupakan pencapaian yang terbesar selama pelabuhan Banten beroperasi,” katanya lagi.
Untuk tahun 2018, Pelindo Cabang Banten sudah merencanakan berbagai project strategis, misalnya membangun gate sistem (tiga masuk tiga keluar) yang dilengkapi dengan timbangan. Lalu membangun lahan seluas dua hektar untuk parkir truk. Maksudnya truk-truk itu sebelum mengambil muatan dari kapal, truk lebih dulu menunggu di tempat parkir tersebut.
“Selain itu akan kami bangun work shop modern untuk perawatan alat-alat sarana pendukung kegiatan bongkar muat, seperti forklift dan sebagainya,” tuturnya.
Disamping itu, perseroan pun akan memperbaiki dermaga dan gudang yang dinilainya sudah tidak layak. (***)