Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas) Line akan tetap komit dan konsisten dalam mendukung program tol laut (poros maritime) pemerintahan Jokowi. Bahkan pada tahun 2017, dari empat kapal yang selama ini melayari rute tol laut, direncanakan tambah satu kapal lagi, sehingga yang tadinya dalam seminggu sekali, menjadi dua kali.
“Jadi lebih cepat melayari dan masuk ke wilayah rute itu,” kata Managing Director PT Temas Line Faty Khusumo kepada Ocean Week, di Kantornya, Senin (24/10).
Faty mengemukakan, kapal-kapal Temas selama ini sudah bermain di rute tol laut. Misalnya Jakarta-Belawan, Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung (PP). “Tahun 2017, kita masih sama seperti di tahun ini (2016), programnya tetap komit dan konsisten untuk mendukung rute tol laut. Cuma, perseroan memperkuat lagi dengan menambah satu kapal berkapasitas 2703 TEUs, sehingga dari empat kapal menjadi lima,” ujar Faty didampingi Corporate Secretary Temas Marthalia Vigita.
Faty juga tak menampik kalau persaingan diantara pebisnis pelayaran domestic sector container semakin kentara. Bahkan Lulusan S2 salah satu universitas di Amerika ini juga mengiyakan adanya ‘dumping’ freight cost pelayaran pada rute-rute tertentu.
Namun, itu menjadi sebuah risiko yang mesti diambil. Sebab, jika tidak juga, akan diserobot pemain lain. “Dan sekarang freight memang sudah lebih murah, dulu Jakarta – Bitung bisa Rp 6 juta, sekarang hanya Rp 4 juta untuk 20 feet container. Pontianak – Jakarta dulu Rp 4 juta, kini tinggal rp 2 juta,” ungkapnya.
Kendati kondisi perekonomian dunia belum membaik dan itu berimbas ke Indonesia, tetapi situasi ekonomi nasional justru tumbuh. Bahkan Indonesia dijadikan sebagai pasar potensi bagi Negara-negara luar.
Pada situasi yang demikian, Faty menyatakan bahwa Temas tetap optimis untuk survive dan dapat mengatasi masalahnya. “Kami tetap dan selalui berupaya meningkatkan service kepada pengguna jasa. Itu yang kami utamakan, mengenai biaya (tariff) kami mengikuti pasar saja. Jadi yang penting pengguna jasa happy dulu,” katanya. (ow)