PT Temas Tbk (TMAS), emiten di bidang penyedia layanan transportasi laut dan jasa pendukungnya, memenangkan tender terminal operator di pelabuhan Tanjung Priok dengan jangka waktu selama 20 tahun.
“BOT 20 tahun untuk terminal operator di pelabuhan Tanjung Priok akan dimulai 2 Desember 2024 mendatang,” kata Faty Khusumo, Dirut PT Temas Tbk, dibenarkan Capt. Japie E Tasijam (direktur Temas Port) dalam jumpa pers, di kantor Temas di Jakarta Utara, Rabu (27/3/2024).
Untuk itu, ungkap Japie menambahkan, perseroan bakal menambah satu unit container crane (CC) dan 4 unit RTG dalam dua tahun kedepan. “Jadi dengan penambahan itu, maka total peralatan pendukung kegiatan bongkar muat di terminal berjumlah 5 CC dan 10 RTG,” kata Capt. Japie.
Japie juga menyampaikan bahwa Temas Tbk telah mendirikan PT Temas Port Maluku, guna menunjang kelancaran bongkar muat dari kapal-kapal perseroan.
Selain mengembangkan bisnisnya di sektor pelabuhan, Dirut Temas Tbk Faty Khusumo pun menyatakan bahwa perseroan tetap fokus melakukan pengembangan di bisnis pelayaran.
“Tahun 2024 ini, Temas akan menambah 8 kapal, sehingga total kapal yang dimiliki Temas ada 52 kapal,” katanya.
Faty menegaskan jika kapal-kapal yang dioperasikan Temas bukan saja melayani untuk dalam negeri, namun ada 3 kapal yang melayani internasional (luar negeri), terutama untuk angkutan project cargo.
“Jadi ada tiga kapal kami yang melayani internasional, untuk melayani project cargo,” ujarnya lagi.
Tahun 2023 lalu, Temas Tbk telah menambah dua unit kapal kapasitas 1.320 TEUs atau 26.952 DWT. “Kapal-kapal itu sudah beroperasi di tahun ini, salah satunya KM Gaun Mas,” katanya.
Temas juga masih mendapat kepercayaan mendukung program tol laut. “Investasi strategis ini, bersama dengan partisipasi aktif dalam program tol laut dan pendirian beberapa anak usaha baru, menunjukkan komitmen perseroan dalam mengembangkan kapasitas dan diversifikasi usaha,” ujar Faty Khusumo.
Seperti diketahui bahwa hari Rabu (27/3), PT Temas Tbk menggelar rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa (RUPST-LB). Dalam RUPST-LB, PT TEMAS Tbk. (TMAS), mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 8,- per saham, total mencapai Rp 456,412,000,000,-, atau sekitar 56% dari laba bersih Tahun Buku 2023.
Pembagian dividen ini melanjutkan komitmen pembagian dividen yang sudah dilakukan di tahun 2023 senilai Rp 754,68 miliar atau Rp 132,8 per saham, sekitar 53,37% dari laba bersih 2022.
Optimis menyongsong tahun ini, PT TEMAS Tbk. menetapkan target laba bersih meningkat 23% menjadi Rp 1 triliun. Dengan peningkatan volume peti kemas sebesar 5% menjadi 556.607 TEUs (twenty feet equivalent unit, kontainer ukuran 20 kaki), serta mengejar
pertumbuhan pendapatan sebesar 16% hingga Rp 5 triliun di tahun 2024.
Faty Khusumo, menyatakan kepercayaannya pada prospek industri yang positif, yang banyak didukung oleh ekspansi infrastruktur pemerintah.
Faty mengemukakan pada tahun 2023, TMAS mencatat pendapatan sebesar Rp 4,31 triliun, sedikit turun dari tahun
2022 yang mencapai Rp 4,88 triliun.
Meski demikian, volume muatan naik 4%, mencapai 532.421 TEUs. Laba bersih tahun 2023 tercatat sebesar Rp 814,76 miliar, menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,41 triliun, terutama akibat dinamika pasar yang tidak menentu.
Berdasarkan catatan yang diperoleh dari perseroan, menyebutkan sampai akhir 2023, Temas Tbk memiliki 40.563 unit petikemas dengan 52 unit kapal dengan total kapasitas angkut 27.220 TEUs atau 394.789 DWT. Dan Temas hadir melayani ke 61 pelabuhan yang ada di seluruh Indonesia.
Dalam RUPS, telah disetujui pengangkatan pengurus jajaran Dewan
Komisaris yaitu Harto Khusumo sebagai Komisaris Utama, Alfred Natsir sebagai Komisaris Independen, Theo Lekatompessy sebagai Komisaris Independen, serta Widy Kiswanto sebagai anggota Direktur Perseroan.
Kepengurusan baru ini menandai langkah TMAS dalam memperkuat tim kepemimpinan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun 2024.
Mengarah ke tahun 2024, TMAS bertekad mengoptimalkan peluang yang muncul dari pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang berkembang.
Perseroan juga berencana melakukan
investasi Capex maksimal Rp 1,3 triliun untuk peremajaan kapal dan sarana penunjang, mendukung ekspansi bisnis dan anak usaha.
Faty Khusumo berharap
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, akan meningkatkan volume angkutan peti kemas.
“Dengan strategi dan rencana yang solid, TMAS siap mengarungi tantangan dan memanfaatkan peluang di 2024,” jelas Faty.
Sementara itu, Teddy Arif (direktur depo Temas) mengemukakan bahwa perseroan juga mengembangkan bisnis depo. “Untuk depo, Temas juga akan mengembangkan warehouse di Surabaya, di Jakarta, dan di tempat lain. Selain itu juga menambah peralatan penunjang untuk itu,” kata Teddy. (**)