Pemerintah tengah melaksanakan pembangunan jembatan sungai Sambas besar di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Pembangunan jembatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kini sudah mencapai lebih kurang 50%.
Tug Boat (TB) Pesut 1/Bg Budi Utama 5 milik PT Berlian Pemanduan Indonesia (BPI), turut serta membawa barang untuk kebutuhan pembangunan jembatan tersebut.
“Tanggal 9 April lalu, Tug Boat berangkat dari pelabuhan Marunda dengan tujuan Sambas. Tanggal 18 April tepat jam 17.45 Wib sudah tiba di Sambas,” ujar Banu Amza, Komisaris Utama PT BPI kepada Ocean Week, Kamis sore.
Perlu diketahui bahwa jembatan yang dibangun ini memiliki tipe jembatan pelengkung dengan total panjang jembatan 1.272 meter, dan lebar jembatan 11 m.

Pembangunan jembatan ini diproyeksikan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu juga dapat menciptakan kawasan ekonomi baru di beberapa Kecamatan sekitar.
Pembangunan proyek Jembatan Sungai Sambas Besar (JSSB) berada di jalur pelayaran aktif.
Dimana disekitar lokasi juga dilalui oleh kapal tongkang dan tugboat.
Jembatan ini dibangun dengan menggunakan metode Telescopic Strutt.
Dimana dilakukan dengan mengambil referensi pelaksanaan dari Falsework Blennerhasset Island Bridge dan New Broadway Bridge.
Metode Telescopic Strutt sendiri merupakan metode shoring yang dapat memanjang dan memendek dengan bantuan hydraulic jack guna mengatur geometrik jembatan.
Metode ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. (***)