Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) berencana menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas), bertempat di Propinsi Banten, pada bulan Oktober 2017 bertepatan dengan peringatan lahirnya asosiasi tersebut yang ke-29 tahun.
Ketua Umum DPP APBMI, H.M. Fuadi menyatakan bahwa APBMI memiliki banyak program yang ingin dicapai, dan akan dibicarakan pada Rakernas mendatang. “Ada beberapa hal yang ingin dicapai oleh APBMI, salah satunya bagaimana bisa membangun kemitraan dengan Pelindo diseluruh Indonesia,” kata Fuadi kepada Ocean Week, di kantornya, Rabu (23/8).
Dalam Rakernas itu, ungkap Fuadi, akan juga diinventarisasi semua masalah yang ada di setiap pelabuhan di Indonesia, terutama menyangkut persoalan kegiatan bongkar muat dan kelangsungan usaha PBM.
Fuadi juga menyatakan, bahwa seiring dengan perubahan yang terjadi di sektor kepelabuhanan, dan terbitnya beberapa peraturan turunan dari Undang-undang no.17/2008 tentang Pelayaran, misalnya Permenhub 152 yang menuntut usaha PBM harus mampu mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan situasi serta kondisi yang ada.
“Dengan perubahan ini, kami ingin meningkatkan kemitraan dengan semua stakeholders terkait, terutama Pelindo di seluruh Indonesia,” ujarnya lagi.
CEO Tubagus Grup ini mencontohkan adanya kerjasama PBM dengan Pelindo di pelabuhan Tanjung Priok yang dinilainya cukup proporsional. “APBMI ingin supaya model kemitraan dan kerjasama antara PBM dan Pelindo yang ada di pelabuhan Priok itu, juga dapat diterapkan di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia,” katanya.
Fuadi minta kepada semua anggota APBMI untuk mampu menghadapi era perubahan yang sangat tajam, baik dari sisi pendanaan, pasar, SDM maupun teknologi.
Ketua DPP APBMI ini juga mengatakan agar semua PBM dapat berinovasi dan mampu meningkatkan pasarnya, jangan yang itu-itu saja. “Kami yakin semua itu bisa dicapai oleh PBM,” ucap Fuadi optimistis. (***)