Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Tanjung Priok bersama dengan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok,
PT. Pelindo II (Persero) Cab. Tanjung Priok dan Insa Jaya, serta Asosiasi Pengelolaan Limbah Indonesia (APLI) pada hari Senin (16/11) melakukan peninjauan ke PT. Triguna Pratama Abadi, salah satu pengelola
pemanfaat limbah, di Kerawang Timur, Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut, Capt. Wisnu Handoko, Kepala Syahbandar pelabuhan Tanjung Priok bersama rombongan menyempatkan untuk melihat langsung proses pengelolaan, pemanfaatan dan pemusnahan limbah B3 yang antara lain berasal dari kapal-kapal yang berkegiatan di pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami datang kesini (PT Trigunapratama Abadi) untuk mengecek langsung proses pemusnahan limbah B3, dan ternyata perusahaan ini sudah layak,” kata Capt. Wisnu diiyakan Erlan Abas, Kabid Perencanaan dan Pengembangan Kantor OP Priok, kepada Ocean Week, usai meninjau ke lokasi tersebut, Senin siang.
Sebelumnya, rombongan juga memperoleh banyak informasi mengenai proses pengelolaan dan pemusnahan limbah dari Taufik Hidayat, Kepala Marketing dan Bisnis PT Trigunapratama Abadi. “Awalnya perusahaan ini adalah industri kertas, berdiri pada tahun 1990, lalu beralih ke industri limbah, dan sekarang bertambah ke industri media,” ujar Taufik.
Capt. Wisnu menjelaskan bahwa peninjauan ini didasari atas dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Nomor HK.206/1/13/SYB.TPK/2020, HK.206/03/02/OP.TPK-2020 tentang Sekretariat Besama Pengelolaan Limbah di Pelabuhan Tanjung Priok, yang akan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap salah satu lokasi pemanfaat limbah guna memastikan sampainya limbah kepada pemanfaat ulang tepat sasaran.
“Setelah melihat langsung kesini, kami pun jadi tahu bahwa ternyata persepsi masyarakat mengenai limbah kapal itu agak kurang pas, karena ternyata limbahnya tak bisa dijual,” ungkapnya.
Erlan menambahkan, bahwa bagaimana kami bisa mewujudkan Tanjung Priok sebagai pelabuhan berwawasan ramah lingkungan. “Makanya kami kesini untuk melihat langsung proses pemusnahan limbah dari kapal di Priok,” ucapnya.
Capt. Wisnu Handoko juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan melaunching 9 kapal, terkait dengan persoalan limbah ini.
Menurut mantan direktur Lala Hubla ini, pihaknya juga akan menerbitkan buku manual limbah terpadu, sebagai panduan dalam mengisi pelaporan limbah B3 di inaportnet. Dari sini akan dapat termonitor setiap kapal yang keluar masuk ke Priok.
“Kami ingin ada teras, transparan, dan timely, jadi akan kami cek limbahnya yang dilaporkan dan yang diturunkan. Kalau ini bisa, berarti tak ada lagi kata tak bisa. Ini sebagai pilot Project,” jelasnya.
Ketua umum APLI Poltak Simbolon menyambut baik niat dan apa yang dilakukan oleh pihak Syahbandar dan OP Priok. “Kami apresiasi positif tim Syahbandar dan OP, semoga semua bisa menjadikan Tanjung Priok sebagai pelabuhan yang ramah lingkungan,” katanya. (***)