Stakeholder di pelabuhan Tanjung Priok menyatakan bersedia untuk melaksanakan kinerja 24 jam 7 hari (24/7) sebagaimana mandatori pemerintah.
Mereka yang siap melaksanakan 24/7 antara lain operator pelabuhan, Institusi pemerintah, depo petikemas, trucking, Bank, PPJK (forwarder), pergudangan, pemilik barang dan pelaku usah terkit.
Kesediaan para stakeholder itu tergambar pada acara seminar dan diskusi yang diselenggarakan Ginsi Jakarta, dengan tema meningkatkan kelancaran arus barang dengan layanan 24/7, bertempat di Sunter, Rabu (28/2).
Sebagai Nara sumber pada diskusi itu, yakni Kepala OP Tanjung Priok, Arif Toha, kepala KPU Bea Cukai Priok Dwi Teguh Wibowo, dan ketua umum Asdeki H. Muslan.
Pada kesempatan tersebut, juga ada usulan untuk membentuk atau menunjuk Badan khusus di pelabuhan Tanjung Priok sebagai monitoring terhadap pelaksanaan 24/7.
Selain itu, juga diusulkan adanya harmonisasi regulasi dari semua instansi yang terkait.
“Infrastruktur dan sistem tekhnologi juga mesti mendukung,” ungkap H. Muslan.
Seperti diketahui bahwa kinerja 24/7 sudah diwacanakan cukup lama, namun belum pernah terwujud sampai sekarang.
“Makanya kalau keinginan itu bisa terealisasi, sungguh luar biasa, dan INSA sangat apresiatif,” kata Capt. Supriyanto, Sekretaris DPC INSA Jaya kepada ocean week, siang ini. (***)