Implementasi relaksasi biaya kepelabuhanan seperti tambat labuh kapal, penumpukan barang yang diberikan PT Pelindo II, khususnya di pelabuhan Tanjung Priok, akibat dampak covid-19 ini belum berjalan dan masih dipertanyakan kalangan pelayaran.
Karena jika hal itu sudah dilaksanakan dipastikan pengguna jasa (pelayaran) tak akan menanyakannya lagi.
Bahkan GM PT Pelindo II Tanjung Priok Guna Mulyana ketika dikonfirmasi mengenai hal itu masih akan mengecek lebih dulu.
“Saya belum observe ke daerah tarif nih, masih cek-cek yang lain. Barangkali harus lihatnya komprehenship,” ujarnya.
Direktur pelayaran PT Temas, Teddy Arief Setiawan mengatakan bahwa keringanan yang diberikan hanya sebatas freetime storage saja. “Tapi untuk masing-masing Pelindo berbeda beda,” ungkapnya kepada Ocean Week, Senin siang.
Maksudnya, ujar Teddy, tambahan Freetime storage yang di berikan oleh masing2 pelindo berbeda.
Sementara itu Markus dari pelayaran SPIL mengungkapkan bahwa relaksasi sudah jalan. “Tinggal yang permintaan keringanan storage yang belum,” jawabnya lewat WhatsApp nya.
Sedangkan sekretaris DPC INSA Jaya Capt. Supriyanto saat ditanya mengenai relaksasi yang diberikan Pelindo II, tidak memberikan keterangan lebih jauh.
Dia balik meminta ocean week untuk menghubungi pihak pelayaran LKA maupun SPIL. “Mereka itu diantara pelayaran yang ikut tandatangan surat dari INSA ke Pelindo,” ujarnya. (***)