PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 380 miliar di tahun 2018 ini yang akan difokuskan untuk peremajaan dan elektrifikasi peralatan bongkar muat (BM).
“Serapan anggaran terbesar dari capex (belanja modal) tahun ini untuk perbaikan infrastruktur, antara lain peremajaan peralatan yang memang sudah saatnya diganti. Peramajaan peralatan ini sangat penting guna mendorong percepatan layanan jasa kepelabuhanan,” kata President Director PT TPS, Joko Noerhudha kepada pers, di Surabaya, Kamis (25/1).
Menurut dia, elektrifikasi sudah dilakukan sejak tahun lalu. Pada tahun 2018 ini merupakan tindak lanjut dari program sebelumnya. Begitu pula dengan peremajaan peralatan bongkar muat seperti container crane (CC) Ruber Tyred Gantry (RTG).
Selain memprioritaskan peramajaan peralatan, ungkap Joko, perseroan juga mengalokasikan anggaran untuk menambah refer plug. Tahun ini TPS berencana menambah 400 refer plug guna mengantisipasi lonjakan impor hortikultura. Dengan menambah 400, TPS bakal memiliki total 900 refer plug.
“Idealnya kita memang harus memiliki sekitar 1.200 unit refer plug. Itu untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan impor hortikultura seperti akhir tahun 2017 lalu. Tapi dengan menambah 400, saya kira itu sudah cukup,” ujarnya didampingi M Soleh, Public Relation PT TPS.
Sementara itu, M.Soleh menambahkan, TPS juga akan melakukan uji coba layanan berbasis online ( job order delivery) pada bulan Maret-April. “Kita ingin melihat trial and error-nya sebelum diimplementasikan,” ungkapnya. (***)