Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA) hanya bisa memenuhi 68 pandu maritim dari kebutuhan sekitar 200 pandu setiap tahunnya sebagai pemandu kapal berbobot 500 GT ke atas di pelabuhan seluruh Indonesia.
Hal itu dikatakan Pasoroan Herman Harianja, President INAMPA kepada Ocean Week, usai menandatangani MoU peningkatkan kualitas SDM & karyawan serta bisnis networking, antara Universitas Dharmawangsa Medan dengan Herman Learning Center (HLC) Medan, Selasa (4/9), di Medan Sumut.
Menurut Herman, kebutuhan pandu maritim INAMPA tersebut sebagai bentuk komitmen menjadikan pandu maritim Indonesia world class pilots. “Yang kita diklat hanya sekitar 68 pandu. Padahal, kita butuh 200 pandu setiap tahunnya,” ujarnya.
Herman menyambahkan dalam menghadapi kompetisi bisnis saat ini yang begitu dasyat di tambah dengan tuntutan industry di Era 4.0 ini membutuhkan SDM yang mumpuni untuk bisa diterima di dunia kerja dan industri. “Kompetensi hard skill saja tidak cukup, kompetensi soft skill memegang peranan yang sangat penting di era bisnis berbasis ilmu pengetahuan dan networking ini,” ungkapnya.
Menurut Herman peranan Perguruan Tinggi seperti Universitas Dharmawangsa sebagai salah satu PTS di Sumut yang sudah cukup terkenal, maka lulusannya harus mampu bersaing didunia kerja / industri atau menjadi entrepreneur sukses di segala bidang. “Kita bangga bisa ikut serta berkontribusi mengembangkan soft skill dan business networking Universitas Dharmawangsa Medan, sehingga penerapan konsep link and match dapat terwujud sebagaimana harapan Pemerintah, dunia industri dan pencari kerja,” ucap Herman. (rat/**)