PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) bersama DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jakarta, dan semua PBM di Jakarta, serta para asosiasi terkait dan Koperasi TKBM Tanjung Priok menandatangani Komitmen HSSE (health safety security and environment) Bersama, pada Selasa (31/10), bertempat di Museum Maritim, pelabuhan Tanjung Priok.
Kegiatan yang diprakarsai oleh PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) ini diharapkan dapat dilaksanakan oleh semua pihak dengan konsisten. “Kita ingin semua dapat menerapkan secara konsisten dan berkelanjutan segala ketentuan sistem manajemen keselamatan, kesehatan, dan keamanan dilingkungan kerja pelabuhan serta meningkatkan kepedulian terhadap perlindungan lingkungan hidup guna tercapainya zero Accident dalam lingkungan kerja yang selamat, bersih, aman dan sehat,” ujar Rino Wisnu Putro, Dirut PTP di acara HSSE Forum Safety for Leader itu.
Rino ingin supaya semua pekerja di pelabuhan itu datang, bekerja dan pulang dengan selamat.
Seperti diketahui bahwa masalah keselamatan kerja ini sering diabaikan oleh para pekerja. Tampak dalam tayangan video yang ditampilkan dalam acara ini, terlihat para pekerja tak menggunakan alat pelindung diri (APD), mereka juga sering tak mengindahkan K3 (keselamatan, kesehatan kerja), padahal mereka sedang melakukan kegiatan bongkar muat barang dari kapal. Ada juga diantara pekerja yang beristirahat di bawah truk maupun alat berat. Padahal hal itu sangatlah membahayakan para pekerja itu sendiri.
Sementara itu, Kabid Lala dan angkutan kepelabuhanan KSOP Tanjung Priok Chaerul Umam, mengatakan bahwa Tanjung Priok adalah raw model, karena itu safety bagi para pekerja itu harus bisa kita wujudkan, sebab ini juga untuk kepentingan semuanya.
“Dan ini sebenarnya sudah ada regulasinya, hanya saja belum ada sanksi jika terjadi pelanggaran, makanya saya setuju untuk diberikan sanksi agar ada tingkat kesadaran bagi para pekerja,” ujarnya.
Chaerul juga menyampaikan bagaimana KSOP berharap supaya komitmen untuk melaksanakan safety bisa dijaga dan dilakukan secara konsisten.
Sedangkan Ketua DPW APBMI Jakarta Suwondo, menyampaikan bahwa APBMI sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini.
“Kegiatan bongkar muat merupakan aktivitas yang penuh dengan resiko (kerugian). Tapi bagaimana kita bisa memanage nya supaya resiko tersebut dapat berkurang,” ucapnya.
Suwondo mengingatkan supaya semua benar-benar bisa melakukan kegiatan yang penuh resiko ini dengan baik, karena kegiatan bongkar muat memang penuh dengan resiko. “Tapi kalau bisa kita manage, insyaallah bisa terhindar dari bahaya itu,” ujarnya.
APBMI juga mengucapkan terima kasih atas diselenggarakan nya acara HSSE Forum Safety for Leader ini oleh PTP.
Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi dengan menghadirkan Nara sumber yakni Sahat Silalahi dan Dimas (keduanya pakar dibidang keselamatan kerja).
Hadir pada kesempatan ini, ratusan pekerja PBM dan TKBM. (**)