Para pengguna jasa pelabuhan Marunda minta jalan akses di dalam pelabuhan segera diperbaiki, karena kondisinya sudah sangat parah, banyak berlubang, sehingga pada musim hujan ini menjadi pulau-pulau kecil.
Bahkan akibat banyak lubang, tak sedikit kendaraan yang beraktivitas di pelabuhan ini mengalami pecah ban, dan hingga patah As.
“Kami minta akses jalan di dalam pelabuhan segera diperbaiki, bukan hanya KBN saja, tapi juga KSOP pun harus memikirkan itu,” kata Riswan, salah satu pengguna Jasa di Marunda, saat dimintai komentarnya, Selasa (2/2/2021).
Menurut dia, untuk tanggung jawab perbaikan jalan sebenarnya pihak terminal KCN pun seharusnya turut juga, karena truk-truk yang berkegiatan mengangkut barang dari terminal ini melewati jalan disini juga.
Ocean Week yang mengkonfirmasi kepada pihak KBN (kawasan berikat nusantara) sehubungan dengan masalah kerusakan jalan di dalam pelabuhan diperoleh jawaban bahwa KBN berjanji akan memperbaikinya.
“Masih di proses Pak. Harus ada KRK dan bagi KBN perlu penunjukan kontraktor,” kata Gunadi, Humas PT KBN kepada Ocean Week, Selasa siang.
Sementara itu Amir, direktur PT KCN menyatakan bahwa untuk perbaikan jalan di dalam pelabuhan itu menjadi tanggung jawab KBN sebagai landlord atau menyewakan lahan.
“Untuk jalan akses maupun di dalam wilayah pelabuhan Marunda menjadi tanggung jawab KBN. Mereka (KBN-red) kan sudah menarik retribusi ke setiap truk yang masuk ke pelabuhan,” ujarnya.
Menurut Amir, pihaknya (KCN) juga sudah sering membantu dalam hal perbaikan akses jalan di pelabuhan Marunda.
Ridwan berharap jalan di dalam pelabuhan Marunda segera diperbaiki, sehingga aktivitas kendaraan keluar masuk tidak terganggu, lalu para pengguna jasa maupun pekerja disini pun nyaman.
Kasie Lala KSOP Marunda Agus, menyatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pihak KBN beberapa waktu lalu. “Mereka janji, tahun ini akan memperbaiki akses jalan di dalam pelabuhan,” ujarnya.
Kepala KSOP Marunda Capt. Isa Amsyari yang dikonfirmasi mengenai masalah tersebut melalui WhatsApp-nya, hingga berita ini ditulis belum memberi jawaban. (***)