Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa rute kapal Roro Surabaya – Lembar akan dibuka mulai tanggal 3 atau 4 Desember 2016 nanti.
“Kita minta agar Kepala Satuan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan ASDP untuk kolaborasi,” kata Menhub di sela kunjungan kerja ke pelabuhan Panjang, Lampung Minggu (20/11).
Pada kunjungan kerjanya kali ini, Budi Karya bukan saja ingin mengetahui perkembangan angkutan kapal Roro Panjang – Jakarta, namun juga melihat kinerja dan produktivitas arus barang dan kapal di pelabuhan Panjang.
“Berkaitan dengan kapal Roro yang mengangkut truk barang dari Merak ke Bakauheni. Kita tahu bahwasanya dari Merak sampai Jakarta padetnya setengah mati. Lalu potensi kecelakaan juga tinggi, makanya untuk menghindari kepadatan di jalan raya, pemerintah siapkan angkutan Ro-Ro dari Tanjung Priok Jakarta – Panjang (Lampung PP),” ungkapnya.
Kedepan, tambah Menhub, bukan hanya Lampung – Jakarta, tetapi akan dibuat angkutan kapal Ro-Ro dari Lampung-Jakarta-Semarang-Surabaya- sampai Bali. “Ini sangat bagus karena akan banyak bahan baku disini yang akan dikirim ke daerah lain. Sekarang tinggal kita pikirkan arus muatan baliknya,” ungkap Budi Karya.
Seperti diketahui bahwa angkutan kapal Ro-Ro Panjang-Jakarta (PP) dioperasikan oleh PT Atosim dengan tiga kapal. Operasional kapal itu sudah dimulai sejak enam bulan lalu.
Selain itu, Menhub juga menyatakan supaya pengapalan ekspor dari Lampung transhipment melalui Tanjung Priok Jakarta, supaya bisa kompetitif.
“Kita sudah menurunkan biaya transshipment dan juga tengah menyelesaiakan waktu tunggu kapal di Tanjung Priok. Jadi kalau transhipmentnya lewat Panjang Lampung, kalau barang yang diekspor jumlahnya tidak mencukupi, kapal akan nunggu. Kalau melalui Jakarta kan bisa digabungkan dengan yang lain,” kata Menhub.
Menhub mengungkapkan bahwa Lampung merupakan salah satu daerah penghasil bumi untuk ekspor, namun pengembangan pelabuhan sedikit terkendala, karena adanya tarik menarik dengan Pemerintah Daerah (Pemda). “Pemda ingin mendapatkan PAD (pendapatan asli daerah) dari situ,” ujarnya Budi Karya.
Untuk itu, Menhub menyarankan supaya Pelindo membuat anak perusahaan bersama Pemda sehingga Pemda akan memperoleh pemasukan dari sini.
Menhub juga meninjau pembangunan terminal baru Bandara Raden Inten, Lampung. Usai kunjungan, Budi memastikan bahwa pengelolaan bandara Raden Inten tidak akan lagi dipegang oleh Kementerian Perhubungan.
“Kami sudah sepakat menyerahterimakan pengelolaan Raden Inten ini kepada Angkasa Pura II,” ujar Budi. (**)