Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat mampu menjadi nadi bagi pengembangan Kawasan Industri Rebana.
“Pelabuhan Patimban ini menjadi nadi daripada pengembangan Kawasan Rebana dan penopang kawasan industri di Bekasi, Karawang, Purwakarta,” kata Menko Airlangga saat meninjau pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 di Subang, Jawa Barat, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu.
Disebutkan bahwa Rebana merupakan kawasan industri yang mencakup Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang.
Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp18,9 triliun untuk tahap pertama, sedangkan untuk tahap kedua sebesar Rp14 triliun.
Menko Airlangga menjelaskan, pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 mempunyai kapasitas peti kemas sebesar 250.000 TEUs (twenty-foot equivalent), serta terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU (completly build up).
“Kawasan pelabuhan ini yang disiapkan untuk sekitar 218 ribu (CBU), tahun kemarin tercapai 223 (CBU), di atas 100 persen. Jadi sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal, namun tentu kita berharap ini kapasitasnya akan naik,” ujarnya.
Pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi secara penuh pada 2045 dengan memiliki kapasitas peti kemas 3,5 juta TEUs.
Selain pelabuhan, pemerintah juga tengah membangun Jalan Tol Akses Patimban yang menghubungkan Jalan Tol Cikampek-Palimanan menuju Pelabuhan Patimban.
Saat ini pembangunan jalan tol tersebut tengah dalam tahap pembebasan lahan.
Menurut Airlangga, Jalan Tol Akses Patimbanan mampu memangkas biaya logistik di kawasan industri sekitaran pelabuhan. Jalan tol ini memiliki nilai investasi sebesar Rp10 triliun dan akan ditargetkan rampung pada 2025.
“Jadi berharap selesainya nanti jalan tol akses dari jalan Tol Cipali bisa langsung ke pelabuhan karena itu menjadi penting untuk menurunkan logistic cost kita,” pungkasnya.
Beroperasi sejak tahun 2021, Pelabuhan Internasional Patimban telah memiliki peran kunci dalam mendorong kekuatan ekonomi nasional dengan menghubungkan Kawasan Industri yang merangkum sejumlah wilayah penting seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan pasar internasional. Tidak hanya menjadi simbol pertumbuhan ekonomi, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelabuhan Internasional Patimban juga menjadi wujud nyata dari visi Indonesia yang komprehensif dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan mendorong kemakmuran bagi seluruh masyarakat.
Dalam periode Desember 2021 hingga Desember 2023, Pelabuhan Internasional Patimban telah memberikan pelayanan aktivitas bongkar muat domestik sebanyak 184.948 CBU (Completely Build Up) dan untuk bongkar muat internasional sebanyak 268.968 CBU, yang terdiri dari bongkar muat car terminal serta layanan terhadap 20 kapal multipurpose.
Saat ini, pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban fase 1 tahap 1 telah selesai dan sudah beroperasi serta pembangunan fase 1 tahap 2 masih terus dilakukan.
“Investasinya besar. Sayang kalau tidak dioptimalkan secara maksimal. Pelabuhan Patimban harus didorong menjadi world class terminal,” tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Kawasan Rebana diestimasikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7,16%, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77%. Selain itu, telah ada proposal PSN Kawasan Industri dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp169,5 triliun untuk mendukung Pelabuhan Internasional Patimban yang berfokus pada produksi semi konduktor, elektronika, dan petrokimia.
Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban sendiri bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan sehingga dapat memberikan penguatan ketahanan ekonomi.
Dengan nilai investasi sebesar Rp43,22 triliun, Pelabuhan Internasional Patimban diharapkan juga dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban. (**)