Para peserta Kongres Pandu Asia Pasific dari 15 negara yang berlangsung di Bali dari tanggal 28-30 Agustus 2017, hari Selasa (29/8) diperkenalkan pada tempat-tempat wisata yang ada di Bali.
Sekitar 150 orang, antara lain mewakili pandu negara Malaysia, Kanada, Philipina, Vietnam, Papua Neugini, Hongkong, Australia, Korea, Singapura, Indonesia, dan Taiwan diajak tour kesejumlah lokasi wisata, misalnya ke Ubud, dan Uluwatu Pecatu-Kuta.
“Mereka kesini juga perlu mengetahui keindahan alam dan budaya Bali. Kemarin (senin 28/8) sudah seharian berdiskusi mengenai pandu dan kemaritiman. Makanya, sebelum kongres Pilot Maritim Asia Pasific (kongres Pandu) ditutup pada Rabu (30/8), semua peserta diperkenalkan pada tempat-tempat wisata disini (Bali-red) agar pada saat mereka pulang ke negara masing-masing, ada kenangan tentang Bali,” kata Agus Suryanto, Humas kongres Pandu Asia Pasific, kepada Ocean Week, Selasa (29/8), disela perjalanan ke Uluwatu untuk menonton pertunjukan tari Kecak.
Selama hampir sehari perjalanan ke berbagai tempat wisata, Ocean Week berhasil berbincang dengan banyak pandu dari berbagai negara di Asia Pasific, termasuk Indonesia.
Salah satu peserta kongres asal Singapura bercerita, bahwa di pelabuhan Singapura, aktifitas in out kapal setiap hari mencapai 500 unit kapal. Meski begitu, service pandu tetap diberikan secara baik, dan tidak ada masalah.
Lain lagi dengan pandu dari Indonesia, khususnya layanan pandu di Priok. Ketika mereka juga mendengar bahwa Singapura dengan 500 unit kapal per hari keluar masuk pelabuhan dan tidak ada masalah dalam hal pelayanan, para pandu dari Priok pun tak bisa bercerita.
Tetapi, salah seorang pandu asal Palembang menyatakan, jika pemanduan kapal di sungai lebih sulit dibandingkan di laut. Apalagi untuk pemanduan di Palembang, tingkat kesulitannya lebih sulit dibandingkan dengan di Pontianak, maupun di tempat sungai lainnya.
Karena itu, pengetahuan pandu akan tempat dan perairan pada waktu memandu kapal masuk keluar pelabuhan sangatlah penting.
Jadi, adanya kongres Pandu Asia Pasific ini, antara lain juga membahas dan sharing untuk meningkatkan SDM pandu, dapat bekerjasama, dan sebagainya.
Kata Pasoroan Herman Harianja (Ketua Umum INAMPA), hasil dari pada kongres Pandu Asia Pasific ini, akan dibuat resume dan kemudian disampaikan kepada Presiden Jokowi, serta Kementerian terkait. (***)