Sejumlah program sudah dicanangkan Belawan International Container Terminal (BICT) di tahun 2018 ini. Program itu antara lain, melakukan peningkatan kinerja melalui sistem Integrated Billing System (IBS) guna mempermudah layanan kepada pengguna jasanya.
Kalau sebelum menggunakan sistem ini pengurusan dokumen bisa memakan waktu berjam-jam, namun IBS hanya butuh hitungan menit. Sebab, dapat dilakukan melalui Hand Phone (HP).
“Selain itu, pada tahun 2018 ini, akan dioperasikan 20 unit head truck di areal dermaga dan lapangan penumpukan untuk mempercepat kegiatan bongkar muat petikemas,” kata Teuku Irfan, Humas BICT kepada Ocean Week, di Belawan, Kamis (8/2).
Menurut Irfan, saat ini BICT melayani rata-rata 12 call per minggu rute Singapura-Belawan atau Malaysia-Belawan. Dengan panjang dermaga 550 meter, tiga kapal sekaligus dapat disandarkan.
Untuk diketahui bahwa data yang diperoleh dari terminal ini, menyebutkan arus kunjungan kapal tahun 2016, mencapai 534 call, meningkat menjadi 547 call di tahun 2017, atau terjadi kenaikan sekitar 1,02 %.
Sementara untuk petikemas ekspor impor tahun 2016, tercatat 365.237 box, sedangkan tahun 2017, tercapai 416.048 box, atau naik sekitar 1,13%.
Terdapat 10 komoditi andalan yang ekspornya dilakukan melalui terminal ini, yakni karet, palm oil, minyak, sabun, chemical, kertas, rempah-rempah, kopi, kayu, dan tekstil.
Untuk impor, masih didominasi barang chemical, pupuk, kacang, pecah belah, besi, plastik, makanan ternak, dan aspal.
“Pupuk impor mencapai 489.008 ton, sedangkan ekspor terbesar adalah palm oil sebanyak 691.258 ton,” ungkap Irfan. (rat/ow)