Sipping line harapkan Pelindo Tak menaikkan tariff jasa kepelabuhanan, mengingat situasi dan kodisinya belum tepat. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya biaya logistic murah.
“Boleh tariff naik, tapi harus dibarengi dengan service yang bagus. Mestinya Pelindo introspeksi lebih dulu apakah layanan yang diberikan sudah sesuai dengan keinginan pengguna jasanya atau belum khususnya ke pelayaran. Kalau memang belum ya jangan naik,” kata Penasihat DPP INSA Soenarto, di Jakarta.
Hal serupa juga dirasakan Ketua DPW APBMI Jawa Timur Kody Lamahayu. “Di pelabuhan Tanjung Perak justru lucu, bongkar muat barang tidak menggunakan HMC (alat bongkar muat milik Pelindo-red) tapi tetap dikenakan tariff untuk itu. Ini bagaimana,” ujarnya kepada Ocean Week, di Jakarta disela acara diskusi Menyatukan Pikir Menyatukan Suara Dalam Konsep Kedepan, di Jakarta Rabu (18/1)..
Keduanya tidak menampik jika tariff dn biaya yang dipungut di pelabuhan itu sesuai dengan aturan dan keinginan para pengguna jasa.
“Ini kita sedang ngomong logistic murah, bahkan presiden (Jokowi-red) selalu mengatakan logistic murah, logistic murah, tapi kalau di pelabuhan tariff sudah mahal, bagaomana logistic murah dapat tercapai,” ungkap keduanya secara terpisah.
Ketua Umum DPP ALFI pun juga berharap logistic murah di Indonesia dapat terwujud. Karena itu, pemerintah mesti mengubah beberapa aturan main yang ada untuk mendukung itu. Sebab, tanpa demikian apa yang menjadi cita-cita pemerintah dan semua stakeholders tak akan tercapai.
Ketua DPP APBMI HM Fuadi juga menengerai bahwa TKBM juga menjadi salah satu yang mengkontribusi mahalnya tarif di pelabuhan. “Kita ingin transparansi, kalau buruh yang kerja hanya 6 orang, ya akan dibayar sesuai jumlahnya. Sebab selama ini ada kesan yang datang kerja tidak full tapi mintanya dibayar semua,” ujarnya.
Seperti diketahui, bahwa PT Pelindo II berencana menaikkan tariff jasa kepelabuhanan di sejumlah pelabuhan wilayah kerjanya. Misalnya Tanjung Priok mengusulkan tariff jasa tambat naik 250%, begitu pula di pelabuhan Cirebon dan lainnya mengusulkan taif jasa tambat naik 300%.
Tetapi, usulan dari Pelindo itu belum disetujui oleh para pengguna jasa (INSA-red). “Kami akan bicarakan dulu dengan anggota, apakah setuju naik atau tidak. Jika setuju naik berapa besarannya,” kata Ketua DPC INSA Jaya Capt Alimudin dan Ketua DPC INSA Cirebon Adhe Purnama. (***)