Problem operasional pandu-tunda di pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini dikeluhkan pelayaran, mendapat respon serius direksi PT Pelindo II. Setelah melalui evaluasi agak panjang, akhirnya diputuskan pengelolaan pandu-tunda diserahkan pada Pelindo Cabang Tanjung Priok.
“Sekarang, direksi mengambil keputusan untuk pengelolaan pandu dan tunda sementara ada dibawah Pelido Cabang Tanjung Priok, namun operasional tetap melibatkan PT Jasa Armada Indonesia (JAI),” kata Riri Syeried Jetta, Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pelindo II, kepada Ocean Week di Kantornya, Senin (12/6).
Penanganan pandu-tunda oleh Pelindo Cabang Tanjung Priok ini, ujar Riri, bersifat sementara sampai JAI mendapat pelimpahan untuk itu.
Riri juga mengemukakan bahwa akan ada penambahan tenaga pandu maupun kapal tunda sebanyak 4 unit di tahun 2017 ini.
General Manager Pelindo Cabang Priok Hendro Haryono membenarkan adanya penambahan tenaga pandu. “Ada penambahan tenaga pandu sekitar 9 orang, dari 32 yang ada jadi 41 pandu,” ujar Hendro kepada Ocean Week, di Terminal Penumpang, akhir pekan lalu.
Seperti diketahui bahwa selama ini pelayaran sering komplain adanya keterlambatan layanan kapal akibat pandu maupun tunda sering telat melayani. “Kalau tidak pandunya yang terlambat ya tundanya terlambat. Tapi, keduanya tidak mau saling disalahkan,” kata Capt. Alimudin, Ketua DPC INSA Jaya saat dikonfirmasi mengenai layanan pandu-tunda di pelabuhan Tanjung Priok.
Karena itu, INSA mengusulkan agar service pandu-tunda ini dikelola oleh satu manajemen. “INSA Jaya usul supaya pengelolaan pandu-tunda disatu-atapkan, karena pandu-tunda ini tidak bisa dipisahkan. Kalau pengelolanya dua repot,” ujarnya.
Menanggapi keluhan pelayaran, Riri menyatakan, bahwa pihaknya sudah menampung apa yang dikeluhkan pelayaran. Solusi yang diambil oleh perseroan adalah menyatukan pengelolaan pandu-tunda. “Itu tadi sementara akan ditangani Pelindo II Cabang Tanjung Priok,” ucapnya. (***)