Penerapan Automatic Identification System (AIS) atau Sistem Identifikasi Otomatis dapat meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia di tingkat global.
“Penerapan AIS mendukung pengembangan pelabuhan modern yang mengandalkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan,” kata Kabid Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) dan Armada Distrik Navigasi tipe A Kelas I Ambon Capt Ari Wibowo di Ambon, Kamis.
Dia menyampaikan hal itu pada sosialisasi AIS dengan tema penerapan AIS dalam rangka peningkatan keselamatan pelayaran Maluku dan Maluku Utara.
Menurut dia pelabuhan-pelabuhan di Indonesia telah menggunakan AIS sebagai bagian dari sistem manajemen lalu lintas laut khususnya untuk meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia
Dia mengatakan AIS dapat menyediakan data untuk analisis dan pengambilan keputusan, data yang dihasilkan dari AIS dapat digunakan oleh pelabuhan dan otoritas maritim untuk melakukan analisis lebih dalam terkait tren pergerakan kapal, waktu tunggu, hingga efisiensi operasional.
“Ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perencanaan pengembangan pelabuhan dan infrastruktur,” katanyavv.
Sistem Identifikasi Otomatis atau AIS merupakan peralatan navigasi penting dalam teknologi keselamatan pelayaran setelah dikenalkannya sistem radar.
AIS merupakan sistem pemancaran radio Very High Frequency (VHF) yang menyampaikan data-data melalui VHF Data Link (VDL) untuk mengirim dan menerima informasi secara otomatis ke kapal lain, stasiun VTS atau SROP.
Dengan menerapkan sistem AIS dapat membantu pengaturan lalu lintas kapal dan mengurangi bahaya bernavigasi.
AIS secara terus menerus akan mengirimkan data kapal seperti nama dan jenis kapal, tanda panggilan (call sign), kebangsaan kapal, Maritime Mobile Services Identities (MMSI), International Maritime Organization (IMO) Number, bobot kapal, data spesifikasi kapal, status navigasi, titik koordinat kapal, tujuan berlayar dengan perkiraan waktu tiba, kecepatan kapal dan haluan kapal.
Lebih lanjut Ari mengatakan AIS akan meningkatkan efisiensi operasional karena mempercepat proses administrasi dan logistik di pelabuhan, dengan mengetahui kapan kapal akan tiba secara akurat.
“Dengan demikian pelabuhan dapat mengatur bongkar muat dengan lebih efisien. Ini mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan alur operasional pelabuhan secara keseluruhan,” ujarnya.
AIS juga memungkinkan pelabuhan dan otoritas maritim mendeteksi dan memantau aktivitas mencurigakan seperti penyelundupan atau masuknya kapal ilegal ke wilayah perairan Indonesia.
Menurut dia jika ada kapal yang mematikan sistem AIS untuk menghindari deteksi, bisa menjadi sinyal peringatan bagi otoritas untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
Penggunaan AIS juga meningkatkan keselamatan pelayaran karena memungkinkan kapal untuk saling berbagi informasi secara otomatis seperti posisi, kecepatan, arah, dan identitas kapal.
Bagi kapal berbendera Indonesia hal ini penting karena banyak pelabuhan domestik sering mengalami lalu lintas padat.
Dia mengatakan dengan AIS, kapal-kapal dapat menerima informasi tentang kapal lain dan lingkungan sekitar secara langsung, termasuk adanya kapal yang berada di jalur pelayaran yang sama.
“Ini membantu dalam navigasi yang aman di area pelabuhan yang sempit atau di lokasi dengan visibilitas yang buruk sehingga mengurangi risiko kecelakaan,” katanya dikutip dari Antara. (**)