Pembangunan pelabuhan Internasional Patimban di Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang sudah berjalan sesuai dengan schedule.
“Pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini terus dilakukan dan targetnya mudah-mudahan tahun 2019 bisa operasi,” kata Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo kepada Ocean Week, di Semarang, Sabtu (24/11).
Pendapat yang sama juga disampaikan Direktur Kepelabuhanan Ditjen Hubla Tohir. “Pembangunan Pelabuhan Patimban on schedule baik untuk pekerjaan di darat maupun di laut,” ujarnya menjawab Ocean Week mengenai perkembangan pembangunan Patimban.
Tohir menambahkan, untuk groundbreaking pemancangan tiang pembangunan Patimban oleh Presiden Joko Widodo, diharapkan dapat dilakukan pada Desember 2018 mendatang. “Namun pastinya juga belum tahu, tapi kami berharap desember bisa dilakukan groundbreaking,” ungkapnya.
Menurut Dirjen Agus Purnomo, target awal adalah untuk menyelesaikan pembangunan terminal car. Setelah terminal kendaraan selesai, tahap berikutnya untuk pembangunan terminal petikemas. “Nantinya Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal ferry Ro-Ro. Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 hektare,” ujar Agus.
Dirjen Agus juga menyatakan bahwa proyek pembangunan Pelabuhan Patimban sangat strategis dan penting bagi negara sehingga Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sangat serius untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Patimban ini.
Untuk dketahui, bahwa Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama perusahaan joint venture konsultan supervisi dan desain, telah menandatangani kontrak paket 8 pembangunan Pelabuhan Patimban, pada Senin (12/11) lalu.
Diharapkan dengan ditandatanganinya kontrak tersebut dapat memperlancar proyek pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan. Agus juga berharap agar pelaksanaan pembangunan Pelabuhan Patimban memperhatikan berbagai regulasi, kualitas, dan requirement atau kebutuhan masyarakat secara umum.
Sebagai informasi, Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap. Pada Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani sekitar 3,5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600 ribu kendaraan bermotor (CBU). Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta TEUs dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7,5 juta TEUs.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga juga sedang membangun akses jalan yang menghubungkan jalan nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa dengan Pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat sepanjang 8 kilometer.
Pembangunan jalan akses dibagi menjadi dua bagian, yakni area luar 4 kilometer dan area pelabuhan 4 kilometer. Sebagian lahan kini sudah dibersihkan dan siap dilanjutkan ke tahapan konstruksi. Pembangunan jalan sebagian besar akan menggunakan konstruksi layang dikarenakan kondisi tanah yang lunak.
Konon, mega proyek pembangunan pelabuhan Patimban bakal menelan total biaya mencapai Rp 43 triliun. Sedangkan untuk pembangunan tahap pertama fase 1-2 membutuhkan dana sebesar Rp25 triliun. (ow/**)