PT Pelabuhan Indonesia III bakal investasi Rp 4,68 triliun tahun ini untuk pengembangan terminal dan pelabuhan. Investasi tersebut menjadi bagian dari rencana investasi hingga 2020 yang total mencapai Rp 16,4 triliun.
Perseroan juga segera mengembangkan Pelabuhan Labuan Bajo agar siap disinggahi kapal-kapal pesiar baik domestik maupun internasional.
“Investasi dikucurkan perseroan untuk membangun dua pelabuhan baru dan mengembangkan pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada. Yang benar-benar baru adalah ekspansi di Gili Mas (Lombok) dan Boom Marina Banyuwangi,” kata VP Corporate Communication Pelindo III Widyaswendra dalam siaran pers yang diterima oceanweek, Jumat (21/7).
Sebagai salah satu destinasi wisata dunia, Widyaswendra menyatakan, pelabuhan Labuan Bajo menjadi salah satu agenda pengembangan Pelindo III tahun ini sehingga bisa disinggahi oleh kapal-kapal pesiar.
Data mencatat, arus kunjungan kapal pesiar ke sejumlah pelabuhan di Pelindo III sepanjang semester pertama tahun 2017 sebanyak 70 kunjungan atau meningkat 34 persen dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
Kendati demikian, jumlah penumpang kapal pesiar menurun 12 persen. Tahun ini berjumlah 49.345 orang, sementara tahun 2016 mencapai 55.803 orang.
Dari 70 kunjungan, dominasi kapal pesiar berukuran small ini mencapai 44 persen atau sebanyak 31 kunjungan, tahun tahun lalu sebanyak 7 call.
“Tahun 2016, kunjungan cruise didominasi oleh kapal dari kelas mid-size ship(kapasitas 751-2500 orang),” ujarnya.
Kunjungan kapal pesiar terbanyak masih terjad di Pelabuhan Benoa. Reputasi Pulau Bali menjadi daya tarik kapal pesiar dibandingkan pelabuhan lainnya. Bahkan, intensitas kunjungannya belum dapat tersaingi oleh tujuh pelabuhan Pelindo III yakni Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), Pelabuhan Lembar (Lombok), Pelabuhan Tanjung Tembaga (Probolinggo), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Celukan Bawang (Bali), Pelabuhan Kalabahi (Alor – NTT) dan Pelabuhan Badas (Sumbawa – NTB).
Bangun 11 Terminal Penumpang
Menurut Wendra, Perseroan juga melakukan pembangunan 11 terminal penumpang baru di pelabuhan-pelabuhan yang melayani kapal penumpang, baik domestik maupun internasional.
“Tidak cukup dengan meningkatkan fasilitas eksisting, Pelindo III berinisiatif untuk mengembangkan pelabuhan yang berorientasi pada industri pariwisata. Ini tidak lepas dari kondisi geografis Indoneisa yang dianugerahi panorama yang memikat. Beberapa daerah yang akan dikembangkan oleh Pelindo III antara lain Banyuwangi (Jawa Timur), Lombok Barat serta Benoa (Bali),” pungkasnya.
Dikatakan juga bahwa potensi kunjungan kapal pesiar di Terminal Gilimas mampu mencapai lebih dari 50 call per tahun.
Di Lombok, Pelabuhan Gili Mas juga ini bakal dilengkapi fasilitas wisata di samping lapangan peti kemas yang bisa menampung 200.000-300.000 kontainer.
Pengembangan zona peti kemas dinilai bisa mendongkrak ekonomi Lombok dan sekitarnya yang menjadi penopang kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Rencananya, Terminal Gili Mas bakal dilengkapi dua crane dengan kapasitas 24 boks per jam dengan panjang dermaga 480 meter.
Di Semarang, Pelindo III mengembangkan Terminal Kalibaru Barat. Terminal curah kering itu bakal terintegrasi dengan kawasan industri di Semarang. Senada, di Pulau Laut, Kalimantan Selatan, Pelindo III menyiapkan Pelabuhan Mekar Putih untuk mendukung KEK Mekar Putih yang tengah dalam proses pengusulan seluas 942 hektare. Untuk ekspansi curah cair di Mekar Putih, Pelindo III menggandeng PT Pertamina (Persero) dan PT Adaro Energy Tbk.
Widyaswendra menerangkan perseroan juga bakal ekspansi di terminal energi sejalan dengan program penyediaan listrik 35.000 megawatt. Untuk itu, Pelindo III akan membangun fasilitas pelabuhan energi di sembilan lokasi mencakup Pelabuhan Banjarmasin, Maumere, Kalabahi, Wini, Pelabuhan Kupang, Lembar, Bima, Badas, dan Celukan Bawang. (Humpl3/***)