Pelayaran menyambut baik diberlakukannya aplikasi layanan pandu tunda secara elektronik (MOS/marine operating system) di pelabuhan Tanjung Priok, yang sosialisasinya resmi mulai dilakukan Rabu (3/10).
Theo Rinastowo, Direktur Pelayaran Indosian Fortune Line (IFL) menyatakan, bahwa aplikasi MOS cukup baik secara teori, tapi apakah nanti dalam pelaksanaannya seperti itu.
“Ini yang perlu dikaji nantinya. Menurut saya perlu uji coba terlebih dahulu system digital/on line ini, kan tidak terlepas dari manusianya juga,” kata Theo kepada Ocean Week, Kamis ini.
Theo mengungkapkan, di Hubla saja yang sudah menerapkan system digital/on line untuk semua urusan tapi tetap saja masih melibatkan manusia pada saat kita mengup-load suatu permohonan kita harus juga kontak petugas in charge untuk mendapatkan respon dari apa yang sudah kita up load tersebut yang akhirnya muncul sesuatu yang tak bisa terhindarkan.
“Karena masih ada libatkan manusia, akhirnya UUD juga,” ujar Theo.
Sementara itu, Sunarno dari Pelayaran Tresnamuda Sejati mengatakan dengan sistem digitalisasi panti tunda, positif bagi pelayaran. “Kita tak perlu ketemu tatap muka lagi. Cukup dari kantor sudah bisa dan dapat memonitor,” kata Nano panggilannya.
Seperti diketahui, pada Rabu (3/10), MOS go live di pelabuhan Tanjung Priok. Peresmian diluncurkan oleh Direktur Operasional Pelindo II Prasetyadi bersama Kepala OP Tanjung Priok Hermanta. (**)