Mengantisipasi padatnya arus barang dan kapal melalui pelabuhan Tanjung Priok, PT Pelindo II terus melakukan berbagai pengembangan dan pembangunan fasilitas, misalnya perkuatan dermaga, serta pengadaan alat bongkar muat.
“Selain itu juga optimalisasi dan rekonfigurasi lapangan penumpukan. Optimalisasi dan rekonfigurasi mampu meningkatkan kapasitas lapangan penumpukan dari 4,5 juta TEUs menjadi 7,2 juta TEUs,” kata Saptono Rahayu Irianto, Direktur Komersial dan pengembangan usaha PT Pelindo II, pada diskusi panel yang diselenggarakan Kadin Jakarta, di Sunter Jakut, rabu (1/11).
Bukan itu saja, pihaknya pun melakukan pengerukan terhadap kolam pelabuhan Tanjung Priok, supaya bisa melayani kapal-kapal besar.
Menurut Saptono, rencana pengembangan pelabuhan Tanjung Priok tersebut, sudah sesuai dengan dan berpedoman pada Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang telah ditetapkan oleh Kemenhub melalui Permenhub no. PM 38 tahun 2012 tanggal 13 Juni 2012.
Mantan Dirut PT MTI ini juga mengungkapkan, bahwa perseroan berencana mengembangkan NPCT2, setelah beroperasinya NPCT1 pada tahun lalu. “Nantinya CT2&3 akan memiliki panjang dermaga 1600 meter, area penumpukan 72 hektar, kedalaman kolam -19 meter Lws dengan kapasitas 3 juta TEUs. Saat ini sedang proses lelang,” ungkapnya lagi.
Saptono menambahkan, Pelindo II tetap membuka peluang kerjasama dengan swasta dalam kegiatan jasa-jasa kepelabuhanan, melalui 3 skema, yakni greenfield project, brownfield project, dan commercialization.
Greenfield project (basic and port infrastruktur) bisa melalui strategic partnership (kemitraan strategis), bond issuance (penerbitan obligasi), commercial loan (pinjaman komersial), dan public private partnership (kemitraan publik swasta/skema BOT ).
Sementara untuk brownfield project (supra-structure and terminal expancion), juga menggunakan kemitraan strategis, pinjaman komersial, serta skema BOT.
Skema ketiga sewaktu pelabuhan siap beroperasi, dengan pola IPO, divestasi, dan sewa.
Sementara itu, Nyoman Gede Saputera, Kepala OP Tanjung Priok, menyatakan dalam rangka memperlancar lalu lintas kapal dan barang, pihaknya sudah menggunakan dan menerapkan sistem inaportnet. (***)