Perbaikan infrastruktur Pelabuhan Penyengat Tanjung Pinang merupakan skala prioritas program kerja Gubernur Kepri, Nurdin Basirun. Sayangnya, rencana itu belum dapat diselesaikan tahun ini, karena perlu proses panjang.
Padahal, Pulau Penyengat Tanjungpinang merupakan magnet pariwisata regili yang ada di Ibu Kota Provinsi Kepri. Namun banyak infrastruktur pendukung pariwisata yang kurang layak, sehingga perlu diperbaiki.
Salah satunya Pelabuhan Penyengat yang sudah mulai rusak. Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Kolonel Jamhur Ismail, Pemprov akan melakukan perbaikan tahun ini. “Untuk kepentingan pariwisata banyak hal yang harus diperbaiki. Salah satunya adalah Pelabuhan Penyengat, karena kondisi pondasi pelabuhannya sudah pada keropos,” ujar Jamhur kepada wartawan.
Kata dia, tahun ini, pihaknya akan fokus pada perbaikan pelabuhannya. “Tahun depan, kita lanjutkan dengan pembangunan area parkir bagi becak yang ada di Penyengat,” ungkapnya.
Jamhur menyatakan, semakin cepat diperbaiki tentu akan semakin baik. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Selain itu tentunya bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Penyengat.
“Untuk menjadikan Pulau Penyengat lebih elegan, kegiatan strategisnya bukan hanya di Dishub Kepri. Tetapi ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya, yakni Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertahanan,” ujarnya.
Pelabuhan Penumpang
Sementara itu, Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV Cabang Jayapura, Papua, menargetkan pembangunan pelabuhan khusus penumpang di kota itu rampung pada Agustus 2017.
“Dari progres perkembangan pembangunan pelabuhan khusus penumpang selama ini, kami optimis akan rampung Agustus, dan segera dioperasikan,” kata General Manager Pelindo Jayapura Jusuf Junus di Jayapura, sebagaimana mengutip ANTARA belum lama ini.
Jusuf mengatakan pelabuhan penumpang yang dalam waktu dekat akan dioperasikan ini bakal membuat situasi bongkar muat barang di pelabuhan Jayapura akan lebih baik. “Pelabuhan baru ini akan melayani khusus kapal penumpang, pelabuhan itu tidak lagi melayani kapal barang dan turis,” ujar dia.
Dengan demikian, kata dia, kapal-kapal barang dan kapal turis yang masuk ke Jayapura mempunyai dermaga khusus. “Hingga kini kapal-kapal barang harus keluar karena memprioritaskan kapal penumpang sandar lebih dahulu di pelabuhan,” ujar dia.
Dia menambahkan hingga kini pembangunan pelabuhan penumpang itu sama sekali tidak mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan Jayapura karena sudah diatur dengan baik. (***)