Pelabuhan Patimban, di Subang, Jawa Barat siap dioperasikan terbatas pada Desember 2020.
Saat ini pembangunan fisik pelabuhan (terminal car) sudah mencapai 89%. Dermaga car sepanjang 300 meter sudah rampung dan bisa digunakan. Sedangkan dermaga kontainer sepanjang 400 meter masih terus dikebut penyelesaiannya.
Ocean Week bersama sejumlah wartawan ibukota dan Humas Perhubungan Laut berkesempatan meninjau langsung ke pelabuhan Patimban, Kamis (19/11), terkait rencana soft launching pelabuhan tersebut.
Siang itu, secara kebetulan, ada pula peninjauan dari Kementerian Maritim dan Investasi. Mereka juga meninjau sekaligus mengecek kesiapan pelabuhan Patimban menjelang soft opening bulan Desember nanti.
Terik matahari yang begitu menyengat tak lagi menjadi penghalang rasa ingin tahu rombongan para jurnalis melihat dari dekat kondisi car terminal maupun terminal kontainer.
Sebelum melihat car terminal, kami pun sempat menikmati mulusnya akses jalan dari dan ke dermaga pelabuhan Patimban sepanjang 8,5 km, dengan diantar oleh pihak kementerian PUPR.
Akses jalan paket 4 itulah yang nantinya menjadi jalan utama lalu lalang berbagai kendaraan yang berkegiatan di pelabuhan ini.
Dari kejauhan, tampak para pekerja tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, begitu pula lalu lalang truk-truk yang membawa tanah untuk menguruk akses jalan yang masih dalam penyelesaian pengerjaan pun tak hentinya keluar masuk areal tersebut.
Dermaga car terminal memang sudah bisa dipergunakan, lapangan penunjang yang tak jauh dari lokasi dermaga untuk parkir kendaraan-kendaraan yang akan dimuat serta dibongkar dari kapal juga sudah siap.
Kamis siang itu, di kolam pelabuhan, terlihat pula banyak kapal yang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada Kapal pengerukan, kapal pembawa crew maupun kapal lainnya.
Sarana bantu navigasi telah pula dipasang.
Pembangunan Gedung perkantoran seperti Kantor KSOP, Bea Cukai, Karantina, serta yang lain juga sudah berdiri tegak, dan tak lama lagi sudah dapat dipergunakan.
Pastinya, pelabuhan Patimban dengan kedalaman kolam mencapai 10 meter, terutama car terminal sudah siap di soft launching untuk operasional terbatas.
Menurut Andilas Putra Asmara, Kepala Sub Bagian Tata Usaha KSOP Kelas II Patimban, bahwa persiapan untuk soft launching telah dilakukan secara maksimal. “Semoga sesuai dengan jadwal,” katanya kepada wartawan menjawab pertanyaan.
Seperti diketahui, pada Desember 2020 areal car terminal seluas 25 hektare dengan kapasitas mobil 218 ribu CBU siap dioperasikan.
Pembangunan pelabuhan ini secara menyeluruh ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, industri-industri yang berkembang di Jawa Barat khususnya, dan juga Jawa Tengah, bisa menggunakan Patimban sebagai pelabuhan utama ekspor-impor dan distribusi kendaraan serta komoditi lainnya ke seluruh Indonesia.
“Dan Patimban akan dapat membuat perekonomian yang ada di Jabar berkembang dan bertumbuh,” kata Menhub Budi Karya.
Apalagi, industri otomotif sejauh ini menjadi andalan bagi daerah Karawang dan sekitarnya. Praktis, adanya pelabuhan Patimban dinilai bisa mewujudkan kemudahan-kemudahan bagi industri otomotif.
Menhub Budi menyatakan, mulai tahun 2021 mulai membangun pada tahap 1-2 untuk peti kemas seluas 66 ha, bisa menampung 3,75 juta Teus. Selain itu juga kap roro 600 ribu GT dan terminal roro sudah full bisa melayani kegiatannya.
Kalau total pembangunan Pelabuhan Patimban rampung, nantinya banyak yang memprediksi, bahwa pelabuhan ini bakal menjadi salah satu pelabuhan terbesar yang bisa menyaingi Pelabuhan Tanjung Priok.
Kawasan Patimban
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga punya rencana mengembangkan kawasan Patimban bukan hanya sebagai pelabuhan, namun bisa menjadi sebuah kawasan ekonomi dan tempat tinggal yang nyaman.
“Kami mau melihat Patimban ini jangan cuma pelabuhan saja, oke pelabuhan itu primadonanya. Tapi kami usulkan Patimban didesain sebagai kota,” ungkapnya dalam acara Dialog Publik Pelabuhan Patimban bersama Kemenhub, belum lama ini.
“Mudah-mudahan kalau rencana kota Patimban bisa approve, nanti saya akan presentasikan ke Presiden, maka Patimban ini, tidak menjadi seperti Tanjung Priok. Di mana di sana itu pelabuhannya berfungsi sangat baik, tapi tata ruang kawasannya kurang tertata,” katanya. (***)