Pengembangan pelabuhan Parepare tetap diproyeksikan menjadi pelabuhan transit, atau hanya menjadi pelabuhan penyangga bagi Makassar.
“Parepare kan lahan bisnis lama. Beda kalau lahan bisnis baru, pasti kami akan tawarkan ke swasta. Jadi Parepare itu investasi Pelindo IV murni nanti,” kata Doso Agung, Dirut PT Pelindo IV.
Investasi yang akan dikucurkan hanya untuk peningkatan produktivitas saja. Bukan untuk mengembangkan Pelabuhan Parepare menjadi pelabuhan khusus. “Kargo nanti tetap ada. Tetapi bukan untuk industri. Kargonya hanya untuk komoditas perkebunan, pertanian,” ungkap Doso.
Sementara itu, GM PT Pelindo IV Cabang Parepare, Yushida, mengatakan Pelabuhan Parepare akan dikembangkan jadi pelabuhan kargo agrobisnis. Disiapkan dana Rp200 miliar. Pelabuhan peti kemas Cappa Ujung, Parepare akan dikembangkan untuk jangka panjang menjadi pelabuhan kargo.
Sebelumnya telah dilakukan penambahan dermaga hingga 70 meter. Saat ini panjangnya sudah mencapai 155 meter. “Masih akan diperpanjang lagi dermaganya. Begitu izin Kementerian terkait terbit, konstruksi segera dilakukan,” ujarnya.
Yushida menyatakan, saat ini rata-rata pergerakan arus barang masih kecil. Kisarannya hanya sekira 120 boks kontainer. Padahal potensi distribusi barang di area Ajatappareng saja cukup besar. Termasuk potensi distribusi beras dan sayuran. “Kapal kargo rata-rata mengangkut barang dari Surabaya. Masih berupa barang campuran. Seperti makanan, minuman juga pupuk,” ungkapya.
Pihaknya pun berencana memperluas area lapangan penumpukan. Dengan mereklamasi kolam hingga ke arah Lontangnge. Dengan perluasan penumpukan, Pelabuhan Cappa Ujung nanti bisa menjadi pelabuhan kargo khusus agrobisnis. “Terutama distribusi beras ke KTI. Ini nanti akan didukung dengan adanya Pasar Induk Beras Parepare. Jangan lagi lewat Makassar,” katanya. (pld4/***)