Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana mengatakan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo I) telah membeli satu unit Harbour Mobile Crane (HMC) seharga Rp 50 miliar untuk mendukung proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar.
“Pembelian satu unit crane buatan Jerman tersebut bertujuan untuk memajukan Pelabuhan Malahayati. Dengan adanya HMC ini peti kemas akan tumbuh pelan-pelan. Saya yakin tahun kedua sudah untung,” kata Bambang kepada wartawan di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar, Jumat (5/8/2016).
Crane seharga Rp 50 miliar itu mampu membongkar peti kemas sebanyak 18 box per jam. Satu alat ini ditargetkan harus dapat meng-handle 3.000 box dalam sebulan.
Pada tahap awal investasi di Pelabuhan Malahayati, Pelindo I mengaku tidak semata-mata untuk mencari keuntungan. Mereka ingin masyarakat Aceh dapat menikmati harga kebutuhan sehari-hari lebih murah dibandingkan sebelumnya.
“Kita lihat secara keseluruhan bagaimana Pelindo ini hadir untuk negeri. Dengan adanya ini (pelayaran peti kemas) barang masuk ke sini murah dan masyarakat yang nikmati,” jelasnya.
Meski belum banyak komoditas Aceh yang dapat dipasok ke luar, tapi Pelindo I mengaku optimis pelayaran peti kemas akan terus berkembang. Menurut Bambang, pihaknya tidak khawatir operasional pelayaran kapal peti kemas ke Pelabuhan Malahayati akan berhenti di tengah jalan.
“Saya tidak khawatir. Dengan adanya alat ini saya yakin tidak akan berhenti (di tengah jalan). Kedepan kita target bawa barang dari Aceh salah satu komoditinya yaitu semen dari Lafarge,” ungkapnya.