Pelabuhan Tiongkok mencatatkan volume kargo sebesar 9.617,1 juta ton antara bulan Januari-Juli 2023, atau meningkat 8% dibandingkan tahun lalu.
Pada saat yang sama, pelabuhan-pelabuhan Tiongkok menangani arus peti kemas sebesar 176,2 juta TEU, yang mencerminkan pertumbuhan sebesar 4,5 persen dari tahun ke tahun.
Mengenai tarif angkutan peti kemas, nilai rata-rata Indeks Pengangkutan Kontainer Ningbo (NCFI) pada bulan Agustus mencapai 735,4 poin, meningkat sebesar 8,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada bulan Agustus, pasar Amerika Utara terus mengalami peningkatan volume kargo, sehingga mendorong operator untuk mempertahankan langkah-langkah pengendalian kapasitas yang ketat.
Selama paruh pertama bulan ini, langkah-langkah ini secara efektif mendorong tarif angkutan kelas atas.
Pada akhir bulan ini, seiring dengan kembalinya kapasitas pengiriman ke pasar, terjadi sedikit penurunan pada tarif angkutan pasar.
Namun, pada akhir bulan, tarif angkutan dari Pelabuhan Ningbo ke rute AS Timur dan AS Barat sedikit meningkat dibandingkan akhir bulan Juli.
Secara khusus, pada bulan Agustus, tarif angkutan rata-rata untuk peti kemas 40GP dari Pelabuhan Ningbo ke Pelabuhan Los Angeles mengalami peningkatan bulan ke bulan sebesar 21,8 persen, sedangkan tarif angkutan ke Pelabuhan New York & New Jersey naik 16,4 persen.
Shanghai Naik 5,3%
Volume kontainer SIPG Shanghai naik 5,3 persen di semester pertama PADA paruh pertama tahun 2023, Shanghai International Port Group (SIPG) berhasil mengelola 23,74 juta TEU, menunjukkan pertumbuhan substansial dari tahun ke tahun sebesar 5,3 persen.
Angka volume yang mengesankan ini memperkuat posisi Shanghai sebagai pelabuhan peti kemas terbesar di dunia. Di dalam wilayah pelabuhan Shanghai, khususnya di Yangshan, arus peti kemas mencapai 11,9 juta TEU, yang merupakan 50,1 persen dari keseluruhan volume peti kemas pelabuhan.
Selain itu, SIPG melaporkan jumlah muatan kargo sebesar 276 juta ton pada semester pertama tahun ini, menunjukkan peningkatan sebesar 13,6 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Ada tekanan pertumbuhan dari jumlah pelabuhan pada semester pertama karena perlambatan impor dan ekspor Tiongkok. Persaingan pelabuhan hub internasional global akan meningkat dalam beberapa hari mendatang, dan kita perlu memperkuat transportasi multimoda antara daerah pedalaman dan pelabuhan serta bersama-sama mendorong pengembangan integrasi pelabuhan regional yang berkualitas tinggi, serta digitalisasi, otomasi, dan inovasi teknologi,” kata SIPG. (**/scn)