Kementerian Perhubungan terus berupaya menggenjot penyelesaian tahap pertama pembangunan pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, supaya target beroperasi secara terbatas pada akhir tahun 2020 terlaksana.
Kepala KSOP Patimban Anwar menyatakan bahwa targetnya awal November 2020 untuk paket 1 sudah selesai.
“Kemungkinan di extend (diperpanjang) khususnya untuk container terminal, tapi belum diputuskan berapa lamanya extend,” kata Anwar kepada Ocean Week, Kamis sore (3/9).
Anwar membenarkan kalau pembangunan pelabuhan untuk paket 1 yakni Car Terminal dan Container Terminal pada November bisa rampung.
Namun, pada waktu hari Kamis (3/9) reporter Ocean Week berkesempatan menyambangi secara langsung ke pelabuhan Patimban, melihat jika pembangunan penyelesaian dermaga car dan dermaga petikemas terus dikebut.
Para pekerja tampak tak kenal lelah melakukan pekerjaannya secara bergiliran selama 24 jam full. Meski terik matahari sangat menyengat badan, mereka tak mempedulikannya.
Ketika ocean week diajak keliling oleh tim dari KSOP maupun pihak PUPR untuk melihat semua progres pembangunan pelabuhan, mulai dari jalan akses hingga dermaga maupun fasilitas lainnya, terlihat bahwa geliat pembangunan terus berlangsung.

Ketika sampai ke pinggir dermaga car terminal, para pekerja tampak sedang mengerjakan sisa fasilitas yang tinggal beberapa lagi rampung.
Dermaga car terminal sepanjang kurang lebih 400 meter sudah siap digunakan, karena pembangunan untuk fasilitas ini sudah tercapai 80%, sedangkan tak jauh dari dermaga car, juga dikebut untuk penyelesaian terminal petikemas. Namun, untuk dermaga kontainer ini kemungkinan masih membutuhkan waktu lebih lama.
Dari sini pun terlihat puluhan kapal juga tengah melakukan aktivitas untuk mengerjakan proyek pelabuhan Patimban ini. Ada kapal keruk yang terus melakukan pendalaman kolam hingga mencapai 10 meter, juga ada kapal tiang pancang untuk pembuatan break water.
Begitu pula truk-truk pembawa pasir dan tanah terlihat mondar mandir di proyek raksasa ini untuk menguruk berbagai fasilitas pelabuhan.
Tampak pula pembangunan perkantoran di areal pelabuhan terus berlangsung. Nantinya, kantor KSOP, Bea Cukai, Imigrasi, dan instansi lain terkait pun berada tak jauh dari terminal yang ada.
Akses jalan dari dan ke pelabuhan yang sudah sekitar 96,87% rampung adalah yang paket 4. Jalan ini nantinya satu arah, dan direncanakan bakal menyambung ke tol Cipali.

Noor Fachrie, Pejabat Pembuat Komitmen 1-4 PJN 1 Provinsi Jabar Ditjen Bina Marga BBPJN DKI Jakarta-Jabar, menyatakan jika akses jalan paket 4 sudah rampung 96,87%.
“Untuk akses jalan ke pelabuhan Patimban yang paket 4 sudah rampung 96,87% sepanjang 8 kilo meter. Kemudian yang sekitar 1,5 kilo lagi akan dilanjutkan oleh PT Wijaya Karya,” kata Fachrie menjawab Ocean Week, di kantornya, Kamis.
Dia berharap pembangunan akses jalan untuk bisa tersambung hingga ke pinggir dermaga bisa selesai sesuai yang ditargetkan.
Seperti diketahui bahwa proyek pembangunan pelabuhan Patimban ditetapkan dalam Perpres no. 47 tahun 2016 sebagai proyek strategis nasional.
Pembangunan pelabuhan Patimban didanai melalui pinjaman JICA IP-577 sebesar $ 118,906 miliar dengan Kemenhub sebagai executing agency untuk pembangunan pelabuhan dan kementerian PUPR cq Ditjen Bina Marga menjadi implementing agency pembangunan jalan akses pelabuhan. Sedangkan pengoperasian dan pemeliharaan jalan akses pelabuhan dilaksanakan Kemenhub.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo mengatakan hingga pekan ketiga Maret 2020, progres pembangunan terminal kendaraan dan peti kemas di pelabuhan ini mencapai 63,54 persen.
“Sampai saat ini, untuk konstruksi masih diupayakan September 2020 bisa soft opening,” kata Agus Purnomo.
Pelabuhan yang konon menjadi yang terbesar di Tanah Air setelah Tanjung Priok ini dijadwalkan bisa beroperasi terbatas pada tahun ini untuk terminal kendaraan yang melayani aktivitas ekspor otomotif dengan kapasitas 225.000 unit kendaran utuh (compelety build up unit/CBU). Sedangkan terminal kontainernya baru dapat beroperasi pada awal 2021 dengan kapasitas 250.000 TEUs.
Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan dilakukan dalam 3 tahap. Tahap 1 fase 1, akan diselesaikan pada November 2020 dengan kapasitas 218.000 kendaraan dan 250.000 TEUs untuk terminal peti kemas.
Setelah tahap 1 fase 1 dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan pengembangan pada tahap 1 fase 2 yang ditargetkan pada tahun 2021 – 2023, dengan kapasitas optimum menampung 600.000 kendaraan dan kontainer sejumlah 3,75 juta TEUs.
Sementara itu, Tahap 2 dan tahap 3 akan dilakukan pada 2024 – 2027 dengan pengerjaan berupa pengembangan terminal peti kemas hingga mencapai kapasitas maksimal yaitu di atas 7 juta TEUs.
Total luas pelabuhan ini adalah 654 hektar dengan rincian 300 hektar untuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan, serta 354 hektar akan diperuntukkan back up area berisi area pergudangan, perkantoran, pengelolaan, dan area bisnis. (***)