Gempa yang melanda Sulawesi Barat (Sulbar) tak berdampak pada pelabuhan Pantoloan yang berada di Palu Sulawesi Tengah.
“Pantoloan aman, tidak terdampak gempa, sehingga tetap normal beroperasi,” kata M. Adji, direktur operasi dan komersial PT Pelindo IV (Persero) kepada Ocean Week, Sabtu (16/1/2021), melalui teleponnya.
Seperti diketahui bahwa Pelabuhan Pantoloan pernah dihantam gempa pada tahun 2018 lalu, akibatnya sempat tak beroperasi cukup lama. Namun, ketika gempa melanda Sulbar baru-baru ini, pelabuhan Pantoloan tetap aman, mengingat gempa tak sampai mengguncang Palu.
Menurut Adji, untuk Sulbar, tak ada pelabuhan yang dioperasikan oleh Pelindo IV.
“Ada 2 pelabuhan punya KUPP (Mamuju dan Majene/Belang2). Dan kemarin pak GM Pantoloan sudah mengumpulkan info, yang pelabuhan Belang-belang tidak terdampak dan bisa dioperasikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Dirjen Hubla Agus Purnomo kepada Ocean Week juga menyatakan bahwa pihaknya juga sedang melakukan pengecekan terhadap kondisi pelabuhan Mamuju dan yang lainnya pasca gempa.
“Alhamdulillah aman, sedang di check kerusakan yang terjadi, kalau masih bisa dioperasikan akan tetap jalan,” katanya.
Untuk diketahui juga, pada bulan September 2020 lalu, Pelindo IV melalui pelabuhan Pantoloan melakukan direct ekspor ke luar negeri (Asia) menggunakan petikemas. Konon dengan direct, biaya operasional pengusaha bisa lebih efisien hingga 25%. Sebab tak terjadi double handling, waktu juga lebih efisien.
Eksport tersebut merupakan sinergi antara Pelindo IV dengan Pemprov Sulteng, eksportir dan perusahaan pelayaran asal Korea Selatan, Sinokor Merchant Marine Co., Ltd.
Sulteng banyak menghasilkan komoditi seperti cokelat, rotan, jagung, arang, kayu olahan dan kelapa biji. Selama ini ekspornya dilakukan lewat Surabaya dan Jakarta.
Begitu tiba di Surabaya atau Jakarta, barang yang ada di dalam kontainer kemudian dipindahkan ke kontainer khusus ekspor sehingga terjadi double handling. (***)