Gabungan pengusaha sungai danau dan penyeberangan (GAPASDAP) mengapresiasi dan setuju dengan sistem online tiket yang diterapkan untuk penyeberangan di lintasan Merak-Bakauhen dan rute penyeberangan lainnya.
Apalagi peresmiannya pada tanggal 25 Juli 2020 lalu sampai melibatkan tiga menteri yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio.
Namun, tiket daring Ferizy yang dilaksanakan ASDP ini dalam praktiknya menimbulkan masalah, dan dinilai dapat mengancam operator swasta lain di dermaga reguler.
“Kami (Gapasdap) minta supaya jangan hanya dilakukan oleh ASDP saja, harus melibatkan operator swasta lain disana (online Merak Bakauheni) atau dengan menggandeng pemerintah,” kata Aminudin, Sekjen Gapasdap kepada Ocean Week, Jumat pagi (21/8).
Jika ASDP tidak mau dengan usulan Gapasdap, ungkap Aminudin, maka swasta akan membikin sistem online sendiri bersama dengan pemerintah (Kemenhub). “Dan Gapasdap sudah menyampaikan masalah ini kepada Dirjen perhubungan darat (Budi Setiyadi) pada tanggal 15 Agustus lalu melalui Ketum Gapasdap,” ujarnya lagi.
Aminudin juga menyayangkan pihak ASDP yang tak melibatkan Gapasdap pada waktu berencana mewujudkan sistem online tiket tersebut.
Padahal, ucap Aminudin, di lintasan Merak Bakauheni, ASDP hanya mengoperasikan 5 kapal, sementara swasta ada sekitar 67 kapal.
Tapi dengan dilaksanakannya online tiket oleh ASDP berpengaruh terhadap kinerja kapal swasta, sebab semua orang yang hendak menyeberang harus terlebih dulu membeli tiket lewat online, tidak lagi bisa langsung membeli tiket di gardu tiket di pelabuhan keberangkatan. Dan waktu berlakunya tiket hanya dua jam.
Makanya, ini sangat menguntungkan ASDP, dan merugikan operator kapal swasta. “Swasta sangat sepi saat ini,” kata Aminudin.
Direktur PT Bukit Merapin ini sekali lagi minta supaya sistem tiketing online Ferizy itu melibatkan swasta.
Seperti diketahui bahwa Menteri BUMN Erick Thohir pada 25 Juli lalu meresmikan layanan pembelian tiket kapal ferry lintasan Pelabuhan Merak-Bakauheni berbasis daring Ferizy di Terminal Eksekutif Merak, Banten.
Peresmian dilakukan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio.
Turut menyaksikan peresmian yakni Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi.
Ferizy sendiri merupakan layanan tiket berbasis online yang dapat diakses oleh pengguna jasa melalui website www.ferizy.com atau aplikasi di ponsel.
Sejak diterapkan mulai 1 Mei 2020 di 4 pelabuhan utama ASDP, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, antusiasme pengguna jasa ferry yang membeli tiket online melalui Ferizy terus meningkat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, peningkatan layanan melalui digitalisasi mau tidak mau harus dilakukan agar masyarakat semakin merasa aman dan nyaman menggunakan jasa transportasi publik seperti kapal penyeberangan.
Menurut Menhub, hal ini telah menjadi perhatiannya sejak lama mengingat sering terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang khususnya di masa Angkutan Lebaran, Natal-Tahun Baru, dan hari besar lainnya.
Padahal, kata Aminudin, dengan online tiket ini di Merak Bakauheni, kemacetan masih sering terjadi. (**)