Pembangunan Makassar New Port (MNP) tahap I terus dikebut, karena mega proyek yang menelan investasi sebesar Rp 1,8 triliun ini ditargetkan dapat beroperasi pada triwulan III tahun 2018.
Corporate Secretary PT Pelindo IV, Baharuddin menyatakan, bahwa sejauh ini pembangunan MNP tidak ada kendala berarti. “Pelindo IV konsisten dan terus menggenjot pengerjaan proyek MNP. Diharapkan selesai sesuai waktu yang ditetapkan,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Namun, ujarnya, meski proses pengerjaan mega proyek ini sempat terhambat adanya ranjau peninggalan Perang Dunia (PD) II yang tersisa di area tersebut, tetapi kontraktor tetap mengerjakan step by step, sehingga tidak ada proses pekerjaan di proyek tersebut yang terhenti.
“Wilayah yang terdapat ranjau peninggalan PD II itu nantinya menjadi daerah perairan dan kemungkinan juga akan direklamasi. Tetapi itu (ranjau PD II) tidak menghambat proses pengerjaan proyek karena sementara ranjau dibersihkan, bagian proyek yang lainnya tetap dikerjakan. Jadi tidak menghambat,” ungkap Baharudin.
Seperti diketahui bahwa per Oktober 2016 lalu, Pelindo IV sudah melakukan proses pekerjaan proyek MNP untuk Paket B dan C dengan pagu anggaran masing-masing sebesar Rp1,06 triliun dan Rp228 milyar. Hingga awal tahun ini, konstruksi pembangunan pelabuhan baru Makassar progressnya masing-masing paket A 32,73%, paket B 2,91% dan paket C 9,96%.
Proyek MNP Paket B meliputi reklamasi seluas kurang lebih 13 hektare, causeway kurang lebih 1.276 meter, lapangan container kurang lebih 16 hektare dan pengerukan kolam pelabuhan minimal draft -16,0 mLWS. Sedangkan untuk Paket C berupa pembangunan Breakwater sepanjang 1.310 meter.
“Proyek ini sengaja dibangun secara paket agar dapat dilakukan serentak, sehingga penyelesaiannya lebih cepat dan dilakukan secara terus menerus. Proyek MNP tahap I ditargetkan selesai pada triwulan II/2018,” ucap Baharudin.
Tahun lalu, lanjutnya, Pelindo IV telah merampungkan paket I A yang terdiri dari pekerjaan pembangunan akses jalan, dermaga dan lapangan penumpukan petikemas. Secara keseluruhan, tahap I direncanakan memiliki kapasitas terpasang mencapai 1,5 juta TEUs sedangkan tahap II akan memiliki kapasitas hingga 2 juta TEUs.
“Total investasi untuk tahap I A sebesar Rp326 miliar, paket I B menyerap anggaran sebesar Rp1,06 triliun, sedangkan untuk paket I C mencapai Rp228 miliar,” tuturnya. (humpl4/**)