Perusahaan pelayaran dunia, AP Moller Maersk berencana membeli aset milik Royal Dutch Shell lewat Maersk Oil. Bahkan pihak Maersk telah mengadakan pembicaraan intensif dengan Shell.
Maersk Oil saat ini sedang mengembangkan lapangan gas Culzean yang diharapkan memulai produksi pada 2019. Ladang ini diperkirakan bisa memasok hingga 5% dari permintaan gas di Inggris. Berdasarkan data di website Maersk Oil, produksi mereka mencapai 500.000 barel per hari.
Maersk menyebutkan, sejak tahun lalu telah berinvestasi di bisnis minyak. Perusahaan ini siap mengeluarkan dana miliaran dollar untuk memperluas operasi minyak. Meskipun bisnis dan keuangan perusahaan minyak sedang tertekan karena harga minyak yang melemah dan kehilangan banyak kontrak minyak.
Sumber Reuters menyebutkan, Shell akan menjual sebagian ladang minyak di Laut Utara yang memiliki nilai US$ 30 miliar. Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 2 miliar. Namun Shell dan Maersk enggan berkomentar soal rencana ini.
Banyak yang menyebut, aset yang hendak dijual Shell cukup mahal. Tapi, sumber menyebut, Maersk percaya dengan membeli aset milik Shell itu bisa menghemat biaya produksi. “Mereka bisa berpeluang untuk merger untuk bisa segera mendapatkan nilai tambah yang diinginkan,” imbuh sumber tersebut.
Sumber itu menambahkan, skala bisnis anak usaha Maersk di bidang minyak dan gas yang besar, membuat perusahaan asal Denmark ini melakukan spin off bisnis. Selain itu, perusahaan pelayaran tersebut juga berencana merrestrukturisasi divisi energi. Caranya bisa dengan patungan, merger atau menawarkan saham perdana ke bursa. (***)