Setelah KMP Pratitha IV dihempas gelombang yang mengakibatkan kendaraan (mobil) muatannya terbalik pada Kamis (1/5), kini giliran KMP Karya Maritim III pada Jumat (2/5) terseret arus hingga 500 meter sewaktu sandar di LCM Pelabuhan Gilimanuk sehingga kapal kandas.
Bersyukur, peristiwa tersebut tak sampai memakan korban jiwa maupun materi lainnya. Setelah kapal kandas, para penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.
Sebelum peristiwa itu, KMP Karya Maritim III berlayar dari dermaga LCM Gilimanuk Bali sekitar pukul 14.00 menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Namun, ketika kapal yang dinakhodai Kohirul Anam hendak melakukan olah gerak untuk berbalik arah sekitar 200 meter dari dermaga LCM Gilimanuk, KMP Karya Maritim III tak mampu melawan derasnya arus disertai angin kencang, sehingga kapal hanyut kearah utara dan kemudian kandas.
Dugaan sementara, hal itu diakibatkan rusaknya kemudi, sehingga nahkoda tidak bisa keluar dari perairan dangkal. Sampai petang jelang malam hari, KMP dengan muatan dua truk sedang, 5 truk besar dan 3 travel tersebut tetap kandas diatas pasir peraian dangkal.
Para penumpangnya kemudian dievakausi oleh tim SAR ke pelabuhan Gilimanuk. Dan sampai berita ini ditulis jam 21.00 Wib, kapal masih kandas.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga dialami KMP Maritim II. Namun Kapal tersebut berhasil melakukan olah gerak sehingga bisa melanjutkan pelayaran ke pelabuhan Ketapang.
BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Bali memprediksi, potensi angin kencang di Selat Bali dan sekitarnya akan terjadi sampai bulan Agustus 2017 mendatang. Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetya, mengatakan saat ini angin dari arah Australia menguat, atau yang oleh nelayan tradisional disebut musim Timuran. “Pada musim seperti sekarang, potensi munculnya angin kencang di laut cukup besar,” katanya.
Menurut Rahmat, angin kencang tersebut biasanya muncul memasuki siang hari dan akan berlangsung hingga malam hari, sementara pada dinihari hingga pagi hari relatif mereda. Diminta supaya para nelayan waspada dengan kondisi ini begitu pula dengan kapal penyeberangan. (***)