Kinerja terminal teluk Lamong (TTL) tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Misalnya, kegiatan kapal selama tahun 2020 mengalami kenaikan dibandingkan 2019 yakni dari 1.105 unit dengan total berat 16.786.524 GT (gross ton) di tahun 2019 menjadi 1.178 unit dengan total berat 17.222.455 GT tahun 2020.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, Faruq Hidayat saat konferensi pers di Surabaya, Senin (18/1/2021).
Dia mengklaim kinerja PT TTL ini sangat luar biasa karena mampu bertahan dan membukukan laba di atas target perusahaan meski di tengah pandemi COVID-19.
Faruq menyatakan bahwa perbaikan kinerja itu karena sejumlah kebijakan yang diambilnya untuk mendongkrak bisnis kepelabuhanan ditengah kondisi pandemi COVID-19.
“Pada sisi harga dan pembayaran, kami juga memberikan perpanjangan waktu pembayaran tagihan pelayanan jasa kapal dan menunda proses penyesuaian harga bongkar curah kering,” katanya.
Kebijakan terkait perpanjangan waktu penumpukan petikemas impor juga diberlakukan. Pada petikemas empty waktu penumpukan di dalam pelabuhan diperpanjang dari 3 hari menjadi 7 hari sedangkan untuk petikemas full waktu diperpanjang dari 3 hari menjadi 5 hari.
“Melalui kinerja positif pada tahun 2020, kami berharap TTL dapat terus meningkatkan kinerja di tahun-tahun selanjutnya. Strategi pemasaran, leadership, operasi prima dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, menjadi kunci utama pencapaian Terminal Teluk Lamong,” ungkap Faruq.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Teknik TTL, Warsilan juga menyatakan untuk kegiatan kapal naik 7% dibandingkan tahun 2019.
“Kenaikan dialami kapal petikemas maupun curah kering,” katanya.
Menurut Warsilan, trafik kapal peti kemas tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 1.029 unit (13.540.737 GT) menjadi 1.101 unit (13.941.759 GT) pada tahun 2020.
Kenaikan tersebut didominasi kapal domestik yang meningkat 19 persen dibanding tahun lalu, yakni tahun 2019 kedatangan kapal domestik mencapai 753 unit (6.020.436 GT) naik menjadi 840 unit (7.176.668 GT) pada 2020.
Untuk kapal curah kering juga naik satu persen, tahun 2019 tercatat 76 unit menjadi 77 unit kapal di 2020.
“Peningkatan jumlah kapal yang sandar ini menunjukkan kinerja TTL yang tetap prima di tengah pandemi, dan kami sebagai pelabuhan otomasi dan ramah lingkungan sangat siap dalam menghadapi kondisi pandemi yang berat bagi dunia usaha karena kinerja kami menunjukkan angka positif,” ungkapnya.
Warsilan juga menyatakan bahwa infrastruktur dan teknologi yang dimiliki TTL sangat mumpuni untuk melayani kapal domestik dan internasional. (**)