Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan 6 (enam) unit kapal ke Gili Trawangan untuk membantu evakuasi korban gempa yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), berkekuatan 7.0 SR, Minggu (5/8).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo, menyatakan, pasca terjadinya gempa di NTB, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan untuk mengirimkan kapal ke kawasan Gili Trawangan Lombok untuk membantu proses evakuasi penduduk dan wisatawan.
“Keenam kapal yang ditugaskan untuk menjemput para wisatawan dan penduduk di lokasi-lokasi yang membutuhkan bantuan terutama di Gili Trawangan usai terjadinya gempa 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah NTB,” ujar Dirjen Agus di Jakarta, Senin (6/8).
Keenam kapal tersebut masing-masing adalah 1 unit kapal patroli kelas III milik KSOP Lembar Mataram KNP. 345 kapasitas 20 orang, 1 unit kapal kelas I Kenavigasian milik Distrik Navigasi Benoa KN. Nusa Penida kapasitas 50 orang, 1 unit kapal patroli kelas II milik Pangkalan PLP Surabaya KN Grantin posisi di Kalianget kapasitas 30 orang, dan 2 unit fastboat wisata dari Benoa kapasitas masing-masing kapal 20 orang. Sedangkan 1 unit kapal feri KM Dharma Kencana III kapasitas 300 orang diposisikan di dekat Pulau Gili sebagai transit evakuasi utk selanjutnya dibawa ke Palabuhan Lembar.
“Kapal-kapal tersebut telah bergerak dari wilayah masing-masing menuju ke Gili Trawangan guna membantu evakuasi para wisatan dan penduduk yang membutuhkan pasca terjadinya gempa yang menggucang wilayah NTB dan sekitarnya, dan sebagian kapal seperti kapal KN.345 sudah berada di lokasi,” ungkap Agus.
Terkait dengan kondisi pegawai dan infrastruktur transportasi laut di beberapa kantor pelabuhan di Lombok, Dirjen Agus menjelaskan, kondisi pegawai khususnya di UPP Pemenang Lombok Utara, UPP Benete dan kantor UPT lain dalam kondisi sehat dan baik.
Sementara, infrastruktur transportasi laut di wilayah NTB dilaporkan sebagian mengalami rusak ringan seperti plafon rusak, genteng jatuh, dinding rentak dan trestel turun sekitar 15 cm. Namun demikian secara umum pelayanan di pelabuhan di wilayan Nusa Tenggara Barat tetap berjalan normal.
“Angkutan dari Gili Meno ke Pelabuhan Bangsal Pemenang juga sudah mulai beroperasi seperti biasa untuk mengangkut penduduk dan wisatawan. Sedangkan angkutan yang ke Gili Trawangan dan Gili Air pagi ini belum terlihat ada pergerakan. Untuk itu, Kemenbub mengirimkan bantuan kapal patroli untuk mengevakuasi wisatawan dan penduduk dari kedua pulau tersebut,” tutup Dirjen Agus. (hub/**)