Pelabuhan PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) segera diresmikan sebagai pelabuhan ekspor direct call pada 1 Januari 2019 mendatang. Dengan begitu diharapkan mampu meningkatkan pendapatan bagi pemerintah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Selama ini ekspor perusahaan dari Kaltim dilakukan melalui pelabuhan di Surabaya atau Jakarta. “Selama ini, perusahaan kayu di Kaltim ekspor melalui pelabuhan di Surabaya dan Jakarta. Dengan direct call Kariangau, maka pajak ekspor kita bisa didapatkan,” kata Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi kepada pers, di Kaltim, Selasa (4/12).
Hadi mengungkapkan bahwa pihaknya baru minta kesanggupan perusahaan kayu untuk ekspor melalui KKT. Berapa total setiap pekan kayu yang dapat diekspor. “Untuk direct call lewat Kariangau dilakukan bertahap. Yang pertama masih perusahaan kayu dulu, baru menyusul yang lainnya,” ungkap Hadi.
Dengan direct call, biaya logistik per kontainer sebesar $300-500 dolar AS akan dapat ditekan, sekaligus juga bisa memangkas waktu perjalanan.
Menurut Hadi, sarana prasarana pelabuhan Kariangau sudah siap untuk melakukan direct call. Meski masih ada beberapa sarana penunjang masih dibangun, misalnya pada sisi darat, namun untuk pengapalan sudah siap.
Hadi juga menyatakan jika direct call tersebut akan kerjasama dengan PT Pelindo IV. “Kita tahu Pelindo IV akan memperluas pelayanan ekspor langsung rute Balikpapan–Shanghai,” ujarnya. (pk/**)