Indonesia National Shipowners Association (INSA) Bangka mempertanyakan sudah sejauh mana penanganan pemerintah dan instansi terkait terhadap kapal motor (KM) Lintas Armada Nusantara yang tenggelam di alur keluar masuk pelabuhan Pangkal Balam, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, beberapa waktu lalu.
“Belum di ketahui sampai kapan penyelesaian kapal yang tenggelam (KM Lintas Armada Nusantara) di evakuasi,” ujar Ketua INSA Bangka Eko Supriyadi kepada Ocean Week, Minggu pagi.
Eko juga mengaku prihatin dengan adanya musibah tersebut. “Gegara kapal tenggelam di kolam pelabuhan Pangkal Balam banyak dampak negatif nya, karena kapal kapal tidak boleh langsung masuk ke pelabuhan, masih pilih pilih kapal yang kategori paling aman menurut pihak nya,” jelas Eko.
Eko juga menyampaikan bahwa seolah-olah kapal kehilang tempat berlabuh di dalam kolam, padahal kalau tidak langsung masuk akan menunggu 1 Minggu lagi. “Kapal baru bisa masuk karena terkendala air konda atau surut,” jelas Eko.
INSA Bangka minta supaya persoalan kapal tenggelam di alur masuk pelabuhan Pangkal Balam bisa segera diatasi.
Seperti diketahui bahwa kapal motor Lintas Armada Nusantara bermuatan pupuk terbalik di perairan Pelabuhan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel). Sebanyak 13 ABK dan nakhoda kapal berhasil diselamatkan. Namun sekitar 1.000 ton pupuk ikut tenggelam.
Sebelum terbalik, KM Lintas tersebut sempat menabrak KM Sentosa 12 yang tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara.
“Kejadiannya tadi pagi pukul 03.17 WIB, ketika lego jangkar di area alur dalam Pangkal Balam. KM Lintas Armada Nusantara yang dilaporkan tenggelam di identifikasi bermuatan pupuk,” ujar Kepala Basarnas Babel I Made Oka Astawa.
“Tidak ada korban jiwa, 13 ABK termasuk Nakhoda berhasil diselamatkan bersama Tim SAR gabungan tadi pagi,” katanya.
Anak buah kapal (ABK) yang selamat langsung dievakuasi ke Pelabuhan Pangkal Balam. Sedangkan KM Lintas yang tenggelam masih di lokasi kejadian. (***)