Kepala Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok Capt. Sudiono menyatakan ada beberapa kapal mati (rusak) yang berada didalam maupun di luar dam pelabuhan Tanjung Priok yang sudah dipindahkan.
“Sudah banyak yang dipindahkan, dan kami terus berupaya untuk berkoordinasi dengan pemiliknya untuk mengurus atau memindahkan kapal-kapalnya itu,” kata Sudiono kepada Ocean Week, di Tanjung Priok, Jumat (14/9).
Seperti diketahui, tidak kurang dari 39 kapal mati (rusak) berada di pelabuhan Priok, tidak diurus oleh pemiliknya. Beberapa kapal justru dimiliki oleh BUMN.
Diantara kapal-kapal tersebut sudah pernah ada yang tenggelam, dan ketika kapal itu kembali muncul kepermukaan, sempat memakan korban manusia. Jika kapal-kapal itu dibiarkan, dikhawatirkan, peristiwa tersebut akan kembali berulang. Bisa juga akan mengganggu pelayaran.

Dari data yang diperoleh Ocean Week menyebutkan, tiga puluh Sembilan kapal mati itu terdiri atas 24 unit berada di dalam dam pelabuhan yakni TB Rajawali yang diageni PT Jasman Indo, turun dock sejak 23/7/2013. Lalu TB Samudera Perkasa diageni pelayaran PT Arung Samudera, docking sejak 7/1/2012. Menyususl TB Bari diageni pelayaran Sumatera Wahana Perkasa, docking sejak 2010.
TB Red Fish, TB Star Fish, TB Quen Fish, TB Dekor Bumi, SV Fredom Wave, TB Rapm, yang semuanya diageni pelayaran PT Karya Sentosa Tatajaya, sudah tidak ada kegiatan.
Ada satu kapal FC Badak Laut di PT DKB I bahkan sudah tenggelam di dermaga. Kapal TK Petro Niaga diageni PT Korino Alam Mulya docking sejak 2015. Kemudian kapal TB Majuan diageni pelayaran Masittah Latief docking dari 2016.
Kapal SPOB Gen Maxima docking sejak 2015 diageni pelayaran PT Den Samudera, TK DMB 88, TK Penta Perkasa, KM Sea Dragon Star, TK Agung II, MT Abbas 08, CB Ocean Tiger, SV Trovic Rion, KM Burung Laut 107, TB Tridaya Baruna 16, TB Samudera Perkasa, dan TB Cendrawasih. Semua kapal itu docking ada yang dari 2008, dan terakhir di 2017.
Sementara itu, kapal-kapal mati/rusak yang ada di luar dam pelabuhan ada 15 unit, yaitu KM Layar Sentosa, KM CTP Charlie, KM CTP Java, KM Biru Perkasa I, KM Baruna Budi, KM Salam Mas, KM Samratulangi PB 1600, KM Samuel, KM Caraka Jaya Niaga III-40, KM Caraka Jaya Niaga III-37, KM Ganda Dewata, KM Jatiwangi PB 400, KM Mandala 52, KM Mandala 51, dan KM Sweet Istambul.
Dari kapal-kapal itu, kapal apa saja yang sudah dipindahkan, Capt. Sudiono tidak memberi tahu kapal apa, dan dipindahkan kemana.
Upaya memanggil pemilik kapal sudah juga pernah diupayakan kantor Syahbandar melalui INSA Jaya, namun selalu tidak menemui hasil, karena pemilik aslinya masih sulit ditemukan. (***)