Setelah sebelumnya digelar di dua Pelabuhan yakni Labuan Bajo dan Gili Mas, Maritime and Port Security Awareness Program atau Kampanye Kesadaran Keselamatan Pelayaran dan Keamanan Pelabuhan yang digagas oleh Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bekerjasama dengan Australian Department of Home Affair kembali digelar di Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (25/2).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk rangkaian yang menyasar Pelabuhan-Pelabuhan dengan potensi kunjungan wisatawan yang tinggi sejalan dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo, untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia.
“Negara kita dianugerahi dengan pesona alam yang begitu indah sehingga menarik minat banyak wisatawan. Dan kita ketahui pula bahwa sektor pariwisata di negara kita merupakan salah satu sektor andalan yang mempunyai daya dorong penggerak ekonomi masyarakat sampai ke tingkat desa,” kata Kasubdit Patroli dan Pengamanan Direktorat KPLP, Capt. Ramadhan Hasri Harahap yang mewakili Dirjen Perhubungan Laut saat membuka acara tersebut.
Untuk itulah, ujar Ramadhan, sudah menjadi tugas kita untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan sektor pariwisata kita dengan mengupayakan terwujudnya keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, dalam hal ini tentunya di wilayah Pelabuhan Indonesia.
Bali, menurut Ramadhan, sampai saat ini masih menunjukkan pamornya sebagai destinasi wisata populer di dinia dan menjadi salah satu pilihan utama bagi para wisatawan mancanegara, yang sebagian besar berkunjung menggunakan kapal-kapal pesiar.
Pelabuhan Benoa memiliki peran yang sangat krusial sebagai pintu gerbang kunjungan wisatawan. Gangguan keamanan yang terjadi, baik terhadap Pelabuhan atau kapal penumpang, dapat berdampak sangat fatal dan berisiko mengganggu roda perekonomian daerah yang bertumpu pada sektor pariwisata.
“Oleh karena itu, adalah tugas kita semua sebagai pemangku kepentingan, untuk memastikan para wisatawan penumpang kapal pesiar dan pengguna jasa Pelabuhan mendapatkan jaminan rasa aman dan nyaman karena performa keamanan Pelabuhan yang baik juga dapat meningkatkan kepercayaan dari pengguna jasa, dalam hal ini industri kapal pesiar,” tukasnya.
Kegiatan ini juga merupakan wujud upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut secara terus menerus untuk meningkatkan kesadaran keamanan dari seluruh komponen masyarakat, utamanya di sekitar Pelabuhan.
Menurut Ramadhan, keamanan Pelabuhan merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi yang baik antara pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat.
“Kami hadir di sini untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam deteksi dini ancaman keamanan. Oleh karena itu, informasi yang akan kami bagikan pada hari ini antara lain tentang aktifitas-aktifitas apa saja yang dapat dikategorikan mencurigakan (suspicious activities) dan berpotensi menjadi ancaman keamanan pelabuhan serta respon pelaporan yang diharapkan,” terang Ramadhan.
Dalam kegiatan Maritime and Port Security Awareness Program ini, masyarakat dikenalkan dengan tagline ”LIHAT, DENGAR, LAPORKAN”.
Tagline ini, lanjut Ramadhan, diharapkan dapat mudah diingat dan dipahami opeh masyarakat umum, sehingga mereka dapat turut berpartisipasi aktif dalam program keamanan Pelabuhan.
Turut hadir pada acara tersebut Asisten Deputi Keamanan dan Ketahanan Maritim, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelavuhan (KSOP) Kelas II Benoa, PT. Pelindo III (Persero) Regional Bali, Nusa Tenggara dan Cabang Benoa, perwakilan unsur TNI/Polri, instansi Pemerintah Daerah Bali, BUMN, swasta, asosiasi serta masyarakat di sekitar Pelabuhan Benoa. (**)