Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi PT PAL Indonesia (Persero) di Kota Surabaya, Senin (27/1). Kunjungan Presiden Jokowi adalah untuk meninjau kapal selam KRI Alugoro-405. Sebuah kapal selam buatan Indonesia kerja sama dengan Korea Selatan (Korsel). Kapal selam tersebut sempat melakukan uji coba dan sukses menyelam di Laut Bali Utara medio Januari 2019.
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan jajaran PT PAL Indonesia memasuki perut kapal selam KRI Alugoro-405. Jokowi dan para menteri tampak semringah saat berada dalam ruang kendala kapal selam.
“Suasana ruang dalam KRI Alugoro-405, kapal selam buatan PT PAL Indonesia kerja sama dengan Korea Selatan. Panjangnya 61,3 m, kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot,” kata Jokowi dikutip dari akun media sosialnya, Senin (27/1).
Jokowi berharap, suatu saat Indonesia bisa membangun kapal selam secara mandiri, oleh anak-anak bangsa sendiri.
Selain kapal Alugoro-405, terlihat pula kapal selam KRI Cakra-401 yang sedang proses perawatan. Kapal Alugoro sendiri belum diserah terimakan ke Kemenhan.
Seperti diketahui bahwa kapal Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari batch pertama kerja sama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Keberhasilan pembangunan kapal selam Alugoro menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam.
Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Presiden Jokowi menuju hanggar fasilitas produksi kapal selam untuk meninjau panel overhaul kapal selam KRI Cakra-401. Jokowi juga memimpin Rapat Terbatas (Ratas) tentang Kebijakan Pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista).
Sementara itu, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh berkesempatan menjelaskan kepada Presiden, perihal kemajuan-kemajuan yang dicapai PT PAL Indonesia (Persero), progres Pembangunan Kapal Selam Alugoro, dan progres Proyek Overhaul KRI Cakra-401.
Budiman mengatakan, Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja PT PAL Indonesia (Persero) selama empat tahun terakhir.
Jokowi juga memberikan dorongan agar anggaran belanja kementerian pertahanan sebesar Rp 127 triliun pada 2020 diarahkan untuk membeli produk-produk Industri Pertahanan Dalam Negeri.
Jokowi ingin mewujudkan kemandirian Industri Strategis Pertahanan. Caranya dengan memberikan kepastian pembelian dalam jangka panjang.
“Sehingga diharapkan bukan hanya kepastian pesanan untuk 5 tahun ke depan namun kepastian hingga 15 tahun ke depan, untuk itu diperlukan konsistensi dalam perencanaan pelaksanaan pengadaan Alutsista, yang tujuannya adalah membesarkan Industri Strategis Pertahanan,” katanya. (cnbc/**)