Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana menegaskan bahwa pelabuhan Kuala Tanjung dipastikan beroperasi penuh pada awal Januari 2019, dan ditargetkan bisa menangani ekspor langsung mencapai 1.000 TEUs pada saat beroperasi.
“Setelah diresmikan Presiden, target kita bisa diresmikan ‘full operation’ awal Januari 2019 itu ekspor-impor Sumatera Utara dan Sumatera berangsur-angsur menggunakan Kuala Tanjung. Kita harapkan minimal kita targetkan 800 sampai 1.000 TEUs,” kata Bambang Eka di Jakarta, seperti dikutip Antara.
Bambang menyatakan, sejumlah eksportir seperti Unilever, Wilmar, Domba Mas, Pabrik Rokok STTC akan menggunakan Kuala Tanjung dalam kegiatan ekspor-impor. “Saat ini kita dalam proses negosiasi untuk ekspor punya kargo Unilever, kargo Wilmar, kargo pabrik rokok Siantar, tiga pabrik ini lokasinya berdekatan dengan Kuala tanjung, jadi lebih murah,” ujarnya.
Untuk Unilever, sekitar 400 ribu kontainer per minggu, Wilmar sedang negosiasi sebanyak 200 ribu TEUs per minggu, sementara itu pabrik rokok diharapkan 50 ribu sampai 100 ribu TEUs. “Pelayaran one hand ini mengharapkan minimal ekspor di Kuala Tanjung minimal 500-600 kontainer yang bisa diangkut kapal,” ungkap Bambang.
Tujuan ekspor dari Kuala Tanjung yakni ke Asia Utara, Cina dan Taiwan. “Proses perizinan semua sudah diperoleh, izin operasi dari Kemenhub sudah, izin kepabeanan sudah juga, jadi ini tinggal mematangkan untuk kepentingan pelaksanaan,” katanya lagi.
Selain itu, sudah ada komitmen dari pelayaran yang akan menggunakan kapal 5.000 sampai 8.000 TEUs di Pelabuhan Kuala Tanjung.
Bambang berharap Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap 1 dapat diresmikan Presiden Jokowi pada Desember 2018 ini. (ant/***)