Sebanyak 3800 perusahaan logistic dan forwarder anggota Asosiasi Logistik dan Forwarder (ALFI) di seluruh Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas pengetahuan bidang logistic/forwarder SDM-nya, menyusul ditandatanganinya MoU antara INFA Institute dengan IPC University, Kamis (29/12) di Bogor.
Penandatangan dilakukan oleh Yuki Nugrahawan Hanafi selaku Ketua Yayasan ALFI Institute dengan Nina Insania, Direktur Utama PT Pendidikan Maritime dan Logistik Indonesia (IPC University).
Pada kesempatan tersebut, Yuki menyatakan bahwa Mou ini dalam rangka kerjasama vocational training dimana IPC University dan ALFI Institute akan menjalankan bersama. “Modul yang dimiliki ALFI dan diakui secara internasional oleh FIATA (basic diploma for freight forwarder, diploma for logistics dan hihger diploma for supplaychain). IPC University fokus dalam pelabuhan, maritim dan logistik dan mempunyai fasilitas belajar yang baik di Gadog, Bogor, akan dikombinasikan bersama,” kata Ketua Umum DPP ALFI ini kepada Ocean Week, Jumat (30/12) per telepon.
Yuki mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dimana Indonesia membutuhkan lulusan yang memahami, bukan sekedar teori tapi juga praktik dilapangan dari sisi operasional maupun kebijakan di dalam perusahaan, agar memberikan dampak kepada kegiatan logistik di Indonesia. “Pemahaman ini sangat penting,” ujarnya lagi.
ALFI Institute dan IPC University, kata Yuki, memiliki ambisi besar dalam vocational training, dimana Presiden Jokowi telah mendorong 4 bidang utama yakni tekstil, otomotif, pariwisata dan logistik. “Pendidikan akan dibuka untuk umum bukan saja anggota ALFI dan pihak karyawan Pelindo,” ucapnya.
Seperti diketahui, ALFI Institute telah berdiri sejak 1999, selama ini sudah meluluskan 3900 untuk basic dan diploma dibidang logsitik. “Dari kerjasama ini baik IPC maupun ALFI berambisi dapat meluluskan 10.000 dalam 3 tahun kedepan,” kata Yuki.
ALFI Institute juga sudah bekerjasama dengan seluruh DPW ALFI di Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan SDM dibidang logistik dan forwarder. “Saya percaya bahwa masa depan ALFI sebagai organisasi salah satu pilarnya adalah pendidikan,” ungkapnya.
Pendidikan, ucap Yuki, juga sesuai dengan garis besar ALFI yakni logistics reform dengan 4 pilarnya, harmonisasi regulasi, infrastruktur, kebijakan fiskal dan moneter, serta pendidikan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum ALFI bidang Organisasi Anwar Satta mengungkapkan, sekitar 38 ribu sampai 50 ribu pekerja di sector logistic dan forwarder mesti memanfaatkan ini sebagai momentum untuk mengirimkan pekerjanya belajar di sector logistic dan forwarder ini.
“Kalau kita tidak mau tertinggal dengan Negara luar, maka kesempatan ini mesti digunakan,” ujarnya.
Anwar berharap, para perusahaan anggota ALFI bersedia mengirimkan pekerjanya untuk menambah ilmu bidang logistic dan forwarder dengan belajar di University IPC. (***)